LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan kebutuhan hewan kurban Jawa Timur naik 22 persen di tahun 2024 ini. Jumlah itu setara dengan 426 ekor secara keseluruhan jenis.
Adhy Karyono memastikan, hewan kurban yang dijual di peternak resmi bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD).
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
"Kita ingin memastikan keamanan, ketersediaan, kebutuhan dan kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 1445 Hijriah. Seluruh hewan ternak yang dikurbankan harus sehat dan bebas dari penyakit, maka seluruh peternakan dan sentra dari masyarakat telah melakukan antisipasi pemeriksaan dan sebagainya," ungkap Adhy Karyono saat meninjau HFT Glorious Farm, Kabupaten Lamongan, Jumat (7/6/2024).
Untuk memasatikan kesehatan hewan kurban, Dinas Peternakan Provinsi Jatim telah bekerja sama dengan Dinas Peternakan kabupaten dan kota untuk memastikan jumlah ketersediaan dan pemeriksaan hewan kurban.
Dalam tinjauannya ini, Pj. Gubernur Adhy mengatakan bahwa ternak yang ada di Kabupaten Lamongan telah memenuhi syarat untuk diperjualbelikan sebagai hewan kurban. Hal ini sangat penting, karena Lamongan menjadi salah satu pemasok ternak di Jatim.
Baca Juga: Charity Game Waras FC vs Persebaya Legend, Pj Adhy Apresiasi Prestasi Rudy William Keltjes
Data Dinas Peternakan Provinsi Jatim, total ketersediaan ternak siap kurban di Jawa Timur pada tahun 2024 ini sebesar 2,4 juta ekor.
Sedangkan kebutuhan hewan kurban di Jatim sebanyak 426 ekor. Artinya, ketersediaan yang ada masih surplus sekitar 1,9 juta ekor untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban nasional.
Dari 2,4 juta hewan kurban yang tersedia, jika dirinci, sapi sebanyak 597.943 ekor dengan kebutuhan 79.311 ekor, terdapat surplus 518.632 ekor.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
Kemudian kambing tersedia sebesar 1.310.245 ekor dengan kebutuhan 291.888 ekor, sehingga surplus 1.018.357 ekor.
Sedangkan Domba sebanyak 519.832 ekor dan kebutuhan 55.431 ekor, sehingga surplus 464.401 ekor. Kerbau ketersediaannya sebanyak 1.981 ekor dan kebutuhan sebesar 17 ekor, terdapat surplus 1.964 ekor.
Selain itu, Adhy memastikan tempat pemotongan hewan dan dan petugas pemeriksa hewan kurban yang memadai. Tercatat oleh Dinas Peternakan Jatim, ada sebanyak 30.229 lokasi pemotongan hewan yang tersebar di 38 kabupaten/kota.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Dalam persiapan menjelang Idul Adha ini, kita mengecek kembali keberadaan RPH yang resmi, yang telah mendapat izin, dan juga memberikan juru sembelih yang berstandar. Ini bagian dari memastikan bahwa masyarakat yang menerima kurban terjamin keamanannya," katanya.
Guna menjamin keamanan dan kesehatan hewan kurban, dikerahkan sebanyak 153 petugas pemeriksa hewan kurban. Petugas ini terdiri dari pengawas bibit ternak dan pengawas mutu pakan untuk memeriksa kelayakan ternak kurban di tempat penjualan hewan kurban, dan 1.623 petugas pemeriksa kesehatan.
Selain meninjau, Pj. Gubernur Adhy juga membeli beberapa ekor sapi tambahan yang akan dikirim ke pesantren-pesantren yang masih kekurangan hewan kurban. Terdapat juga sapi yang sudah dipesan oleh Presiden Joko Widodo dengan spesies campuran sapi lokal dan Mongolia. (dev/ns)
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News