BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Bank Indonesia (BI) menggelar seminar ekonomi digital dan workshop bagi 1.000 guru di Bangkalan. Deputi Kepala Cabang BI Provinsi Jawa Timur, Erwindo Kolopaking, mengatakan bahwa agenda tersebut dilakukan untuk meningkatkan transaksi keuangan digital yang rendah.
"Akseptasi pembayaran atau penggunaan digital keuangan sangat lambat di Madura. Di Bangkalan, transaksi menggunaka QRIS sampai Mei 2024 mencapai 55.329, rata-rata volume bulanan mencapai 584 ribu. Sedangkan di Jawa Timur, frekuensi transaksi mencapai Rp22,6 triliun atau 41 juta orang yang mengunakan QRIS, dan nasional mencapai Rp5,103 triliun," paparnya.
Baca Juga: Gandeng Pewanida Kuala Lumpur, Fkis UTM Abdimas Internasional Kajian Al Quran di Malaysia
"Bank Indonesia mencatat, transaksi digital mencapai Rp5,103 triliun atau tumbuh 11 persen, transaksi elektronik naik 35 persen atau Rp90 triliun untuk Mei. Di Jawa Timur, frekuensi transaksi elektronik mencapai Rp22,6 triliun yang digunakan oleh 41 juta orang," tuturnya menambahkan.
Ia berharap, peran pemerintah pusat, daerah dan perbankan. Sebab, gap transaksi keuangan digital yang besar ini perlu mendapatkan perhatian khusus dengan Madura Digicreative Fest 2024 agar dapat memberikan literasi dan edukasi keuangan digital untuk tenaga pendidik di Bangkalan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Muhammad Yakub, menyebut para guru yang mengikuti kegiatan ini merupakan tenaga pendidik dari tingkat TK hingga SMP. Menurut dia, literasi dan edukasi penggunaan transaksi nontunai bagi guru dapat memberikan edukasi ke masyarakat, agar dapat menggunakan transaksi digital keuangan.
Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru
"Karena dengan transaksi QRIS, bukan hanya cepat, mempermudah dan aman, apalagi para guru ngaji sudah ditransfer ke rekening masing-masing. Jadi, para guru tidak usah repot-repot antre ambil uang ke bank atau ATM, cukup menggunakan QRIS, karena hingga kini banyak guru yang mengukanan QRIS, jelas ya," ucapnya.
"Dengan Madura Digicreative Fest 2024 sebagai edukasi dan literasi pemahaman penggunaan transaksi nontunai, dan kegiatan ini didukung dengan penyedia jasa pembayaran dari bank, marketplace, sehingga dapat mendorong peningkatan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan menuju Bangkalan maju," pungkasnya. (uzi/nov/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News