PASURUAN, BANGSAONLINE.com - MUI Kabupaten Pasuruan menggelar pertemuan dengan seluruh Ormas Islam di Pondok Pesantren AI Azzahrah, Rabu (24/7/2024). Dalam agenda tersebut, para tamu undangan diajak untuk tidak mengembangkan hal-hal yang furuiyah.
"Demi kondusivitas di tengah masyarakat, jangan sampai di antara kita memberikan ajaran yang tidak sesuai syari'at islam," kata Ketua MUI Kabupaten Pasuruan, KH. Nurul Huda.
Baca Juga: Digawangi Perempuan Muda NU, Aliansi Melati Putih se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil
Menurut dia, saat ini yang dibutuhkan ummat adalah memperkokoh ukhuwah (persaudaraan) karena misinya sama untuk dakwah Islam. Disinggung pula terkait salam beda agama, sebagaimana keputusan MUI pusat bahwa salam beda agama bukan toleransi, toleransi bukan persoalan akidah.
"Toleransi itu bukan akidah sementara salam itu menyangkut akidah," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Pasuruan, KH. Muzammil Syafi'i, sebagai narasumber menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan ummat Islam sesuai tujuan dan peran berdiirnya MUI.
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
"Persoalan masyarakat sekarang semakin kompleks yang paling gress adalah soal judi online dan pinjol yang omzettnya ratusan triliunan," tuturnya.
Oleh karena, ia menyebut judi online adalah tidakan praktis dan sistematis untuk melakukan perbuatan yang dilarang agama. Bagi dia adalah tugas bersama untuk mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh Judol tersebut.
"Mulai dari keluarga kita, saudara kita, tetangga kita, jangan sampai terpengaruh oleh permainan judi semacam itu," pungkasnya. (afa/mar)
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News