Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pedagang Buah Impor di Bojonegoro Hentikan Stok

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pedagang Buah Impor di Bojonegoro Hentikan Stok

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang terjadi beberapa bulan terakhir ini, membuat para pedagang buah di ikut merasakan dampaknya. Sebab, sebagian buah-buahan yang dijual di toko buah itu merupakan buah impor.

"Karena harga buah impor melambung, kami terpaksa menghentikan atau mengurangi stok buah impor tersebut," ujar Rini (35), salah satu pedagang buah di pasar Tobo, Purwosari, , Rabu (26/8/2015).

Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah

Menurut dia, harga buah impor memang terus naik seiring turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Karena tak mau merugi, ia memilih mengurangi jumlah stok buah impor tersebut. Ia kini memilih banyak berjualan buah lokal.

Menurutnya, buah impor sebelumnya membanjiri pasaran lokal. Buah yang paling banyak dijual yakni apel merah Washington yang sebelumnya Rp30.000 per kilogram kini naik menjadi Rp35.000 per kilogram. Apel merah Fuji yang sebelumnya Rp25.000/kg kini naik menjadi Rp30.000/kg. Begitu pula buah pir impor yang sebelumnya di kisaran Rp18.000/kg kini naik menjadi Rp20.000/kg. Sementara, buah anggur merah impor harganya di kisaran Rp40.000/kg.

Ia mengatakan, sebenarnya masyarakat tidak terlalu mengetahui perbedaan buah impor dengan buah lokal. Namun, kata dia, mereka lebih cenderung memilih buah yang segar, baru, dan harganya murah. Karena harga buah impor terus naik, masyarakat pun enggan memilihnya.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza

Sementara menurut Tuminah (56), pedagang buah di Pasar Banjarejo Kota , masyarakat biasanya lebih memilih buah impor karena dijual dalam kemasan yang menarik dan diberi label. "Buah impor yang paling banyak yaitu buah apel merah dan anggur merah. Dulu buah impor itu harganya terjangkau, namun sekarang terus naik,” ujarnya.

Selain buah impor, komoditas lainnya yang terdampak dengan naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah yakni kedelai. Kedelai impor dari Amerika Serikat saat ini banyak membanjiri pasaran lokal. Harga kedelai merah impor saat ini di kisaran Rp7.200 per kilogram dari harga sebelumnya Rp6.900/kg. Sedangkan, harga kedelai hijau impor saat ini di kisaran Rp7.000/kg dari sebelumnya Rp6.800/kg. Sementara, harga kedelai lokal di kisaran Rp5.800 sampai Rp6.000/kg. Namun, stok kedelai lokal ini masih jarang di pasaran. Stok kedelai lokal diperkirakan banyak saat panen kedelai pada September-Oktober mendatang.

Sementara itu, hingga hari nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah masih di kisaran angka Rp14.160. (nur/rvl)

Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO