Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB DR Sutopo Purwo Nugroho saat memberikan materi tentang kebencanaan. Foto : nisa/BANGSAONLINE
SURABAYA (BangsaOnline) - Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB menilai, pengetahuan kebencanaan wartawan masih kurang. Karena itu, BNPB merasa perlu untuk memberikan ilmu mengenai kebencanaan. Dan tahun ini, BPBD memilih memberikan ilmu kebencanaan kepada 50 wartawan Jatim.
Selama dua hari, mereka diberikan materi tentang manajemen bencana, karakteristik gunung api di Indonesia, pengelolaan data informasi kehumasan dalam penanggulangan bencana, penanganan darurat bencana, jurnalisme empati dalam peliputan bencana, media centre tanggap darurat bencana, dan trauma healing.
''Pernah kan kejadian, saat Gunung Merapi ada wartawan yang meninggal saat liputan? Ada yang bercerita, saat liputan bencana sampai kelaparan. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan kebencanaan dari teman-teman wartawan masih kurang. Bukan tidak tahu ya, tapi masih perlu ditambahi ilmunya,'' ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB DR Sutopo Purwo Nugroho saat memberikan materi Forum Komunikasi Wartawan 'Peningkatan Kapasitas Wartawan dalam Penanggulangan Bencana' di Hotel Somerset Surabaya, Selasa (15/4/2014).
Selain diberikan materi, para wartawan ini diajak praktek lapangan di WBL. Di antaranya praktek pendirian tenda lapangan, penggunaan GPS, pendirian dapur umum dan water treatment, pertolongan bencana, perahu karet dan evakuasi.
''Kami berharap, kapasitas wartawan media massa dalam jurnalistik kebencanaan meningkat melalui kegiatan ini. Peningkatan kapasitas tidak hanya pengetahuan dari sisi jurnalistik kebencanaan dan penanggulangan bencana, tetapi juga pemahaman mengenai sulitnya menangani bencana dari sisi pelaku,'' ujar Sutopo.
Ia juga berharap, setelah mengikuti kegiatan ini dapat terbentuk forum wartawan penanggulangan bencana Jatim.
''Di Jateng, wartawan yang telah ikut acara seperti ini telah membentuk forum. Semoga di Jatim juga demikian,'' lanjutnya.








