KOTA MADIUN,BANGSAONLINE.com - Jelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus memperingati haul Panembahan Ronggo Djumeno, para pecinta seni dan budaya Madiun mengenalkan warisan tak benda yang asli dari Madiun.
Peringatan diadakan di halaman Masjid Kuno Kuncen, Keluran Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Sabtu (14/9/2024) malam.
Baca Juga: Tingkatkan Sakip, Pemkot Madiun Lakukan Perjanjian Kinerja Perubahan di Jajarannya
Selain mengenalkan warisan tak benda juga dipertunjukkan kesenian seni musik Gembrung.
Gembrung Madiun ini lebih dikenal dengan nama Gembrung Nyawiji Roso Pencak Madiun yang berkolaborasi dengan Pencak Madiun dan Sanggar Budaya Madiun Bumi Pendekar.
Kegiatan adanya haul Panembahan Ronggo Djumeno dijelaskan lebih rinci oleh Sandi Kunariyanto selaku penyelenggara acara.
Baca Juga: Loneng Jembatan Bok Malang Rusak, Ini yang Dijanjikan Dinas PUPR Kota Madiun
"Bertepatan menjelang peringatan Maulid Nabi sekaligus kita juga mengingat sejarah Madiun dengan mengadakan Haulnya Panembahan Ronggo Djumeno yang merupakan pendiri Madiun," terang Sandi disela acara.
(Pemotongan tumpeng oleh Sandi selaku penyelenggara. Foto: Hendro S/BANGSAONLINE)
Sandi juga menjelaskan runtutan acara yang digelar pada hari ini untuk mengenang jasa dari Panembahan Ronggo Djumeno.
Baca Juga: Apel Pagi Polres Madiun Kota Tekankan Kesiapan Personel Jelang Pilkada Serentak 2024
"Tadi kita sudah mengadakan caos sekar di sarean Panembahan Ronggo Djumeno di komplek makam kuno Kuncen. Dan malam ini telah kita saksikan tasyakuran caos dahar dengan pemotongan buceng sekul Jene (Nasi Kuning) golong limo (nasi bulat lima)," lanjutnya.
Tak lupa Sandi juga menegaskan untuk mengingatkan budaya asli Madiun yang merupakan warisan tak benda kepada para penerus Madiun.
Bahwa Madiun mempunyai seni dan budayanya yaitu seni gerak pencak Madiun. Yaitu pencak silat yang lahir dan besar di Madiun, dan salah satu aliran pencak silat terbesar di dunia adalah aliran Pencak Setia Hati.
Baca Juga: Lapas Kelas IIA Madiun Jadi Tempat Transit 48 Napi Berbahaya Tujuan Nusakambangan
(Kesenian Gembrung, seni musik yang dulu pernah tenar di Madiun. Foto Hendro S/BANGSAONLINE)
"Untuk nguri-nguri (mengingat) budaya mbah-mbah kita dulu, kita menampilkan Gembrung Nyawiji Roso Pencak Madiun sekaligus untuk mengiringi gerak seni dari pencak Madiun," tegasnya.
Pada penghujung acara diadakan kegiatan caos Sidem yaitu berjalan dengan sidem menuju sendang Kuncen yang berada tidak jauh dari masjid.
Baca Juga: Raperda Tentang APBD 2025 Kota Madiun Disetujui, Ada Beberapa Catatan yang Jadi Perhatian
Sandi juga berharap kegiatan Haul Panembahan Ronggo Jumeno ini dapat diselenggarakan setiap tahunnya.
Sehingga bisa menjadi wisata religi bagi Kelurahan Kuncen khususnya dan Kota Madiun pada umumnya. (dro/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News