SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Trigliserida merupakan jenis lemak dalam darah yang terbentuk karena kelebihan kalori tubuh. Trigliserida tinggi terjadi karena kondisi trigliserida dalam darah melebihi batas normal.
Dilansir dari Cleveland Clinic, trigliserida tinggi atau hipertrigliseridemia artinya kondisi ketika kadar trigliserida dalam darah lebih dari batas normal yakni 150 mg/dL.
Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam Gurih dan Praktis
Penyebab trigliserida tinggi dalam darah yaitu asupan lemak dan kolesterol yang berlebihan.
Kadar trigliserida yang tidak terkontrol bisa menyebabkan penebalan atau penyempitan dinding arteri atau aterosklerosis. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan plak yang terdiri dari trigliserida, kalsium, kolesterol, sel-sel darah dan fibrin.
Apabila dibiarkan, plak tersebut akan mengeras dan mengganggu aliran darah dalam tubuh.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
Dilansir dari Yankes Kemkes, jika timbunan trigliserida menyumbat arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung bisa menyebabkan serangan jantung.
Selain itu, jika plak menyumbat arteri yang memasok darah ke otak, maka dapat menyebabkan stroke.
Trigliserida tinggi juga sering dikaitkan dengan pankreatitis atau radang pancreas. Pankreatitis akut terjadi karena kadar trigliserida serum lebih dari 1000 mg/dL.
Baca Juga: Resep Semur Tahu Telur Puyuh, Makanan Berkuah yang Menghangatkan Tubuh
Menurut National Institutes of Health (NIH), gejala trigliserida tinggi baru muncul ketika kadar trigliserida mencapai 1000-1500 mg/dL.
Pada kondisi tersebut, tubuh mengalami sindrom kilomikronemia multifaktorial atau kondisi ketika proses pemecahan lemak terhenti.
Penderita trigliserida tinggi akan mengalami gejala terkait pankreatitis, seperti gangguan penglihatan, xanthoma, gangguan neurologis, serta pembesaran hati dan limpa.
Baca Juga: 5 Jus yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Berikut 10 keluhan yang dirasakan penderita trigliserida tinggi:
1. Perut bagian atas sakit, terutama setelah mengonsumsi makanan berlemak
2. Gatal-gatal pada kulit
Baca Juga: Resep Tom Yum Seafood, Makanan Thailand yang Menggugah Selera
3. Perut membesar dan tampak bengkak
4. Perubahan warna kulit, seperti menguning
5. Peningkatan denyut jantung
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 20 November 2024
6. Timbulnya benjolan pada bokong, siku, paha, dan/atau lutut
7. Pusing dan sakit kepala
8. Mata keruh dan kekuningan
Baca Juga: Resep Wedang Saraba, Minuman Khas Makassar untuk Penghangat Tubuh
9. Gangguan penglihatan akibat munculnya lapisan berwarna putih, abu muda atau biru pada pinggir kornea
10. Penurunan fungsi kognitif
(ans)
Baca Juga: Bisakah Air Putih Menurunkan Asam Urat? Ini Faktanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News