KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati Kediri nomor urut 2, Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito, menggelar kampanye dialogis yang dihadiri ratusan ibu-ibu di Sumber Kembangan, Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Senin (7/10/2024).
Ia hadir didampingi Istrinya, Mbak Cicha, yang kompak berpakaian kaos hitam. Usai menyampaikan sambutan, Mas Dhito lalu mengajak dialog Emak-Emak dan dengan sabar mendengarkan keluh kesah emak-emak termasuk keluhan kader Posyandu yang hanya menerima honor/intensif yang tidak seberapa.
Baca Juga: Pemkab-Bawaslu Sampang Gelar Istighosah dan Puncak Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024
"Kegiatan kami dalam sebulan banyak sekali, dan menguras tenaga serta fikiran. Namun kami hanya menerima Rp. 200 ribu perbulan, namun masih dipotong pajak sehingga kami menerima hanya 150 ribu per bulan. Kami berharap honor kami dinaikkan," pinta salah satu kader Posyandu Desa Doko.
Menanggapi keluh kesah kader Posyandu, Mas Dhito berjanji akan segera menaikkan. Karena peran kader Posyandu, adalah salah satu ujung tombak di bawah dan kepanjangan tangan Pemerintah, yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.
"Bulan Oktober masa cuti saya selesai, dan saya kembali menjadi Bupati Kediri. Saya akan menaikkan honor/intensif kader Posyandu menjadi 250 perbulan, tanpa potongan. Karena mereka kepanjangan tangan Pemerintah dan ujung tombak di bawah, untuk mengurangi stunting," ucapnya.
Baca Juga: Gus Iqdam Dukung Pasangan Abadi
Suami Mbak Cicha itu juga menerima keluh kesah dari guru honorer, yang gajinya juga tidak seberapa. Ia pun menyatakan apabila diberi amanah lagi untuk menjadi Bupati Kediri periode 2024-2029, gaji guru honorer bakal dinaikkan.
"Di periode awal kami (Dhito - Dewi) memimpin Kabupaten Kediri, sudah ada 200 guru honorer yang kita naikkan gajinya sesuai UMK Kabupaten Kediri. kita akan simulasikan dan hitung anggaran APBD Kabupaten Kediri, misalkan untuk menaikkan gaji guru honorer di Kabupaten Kediri sampai berapa. Saat ini guru honorer di Kabupaten Kediri sekitar 7000-an," paparnya.
Ada lagi usulan unik dari salah satu ibu-ibu. Ia mengeluhkan masalah mengurus SIM (surat izin mengemudi) yang harus dilakukan 5 tahun sekali, "Biar tidak setiap lima tahun ribet, saya usul agar SIM diberlakukan sama dengan KTP yaitu seumur hidup."
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Menanggapi usulan tersebut, Mas Dhito bakal berkomunikasi dengan Kapolres Kediri untuk menyampaikan usulan agar SIM berlaku seumur hidup.
"Tentunya nanti, Bapak Kapolres akan menyampaikan hal ini ke Bapak Kapolda dan Bapak Kapolda akan meneruskan kepada Bapak Kapolri," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Mas Dhito juga mengajarkan simulasi pencoblosan replika surat suara yang baik dan benar dengan mencoblos Nomor Urut dua yang bergambar Hanindhito Himawan Pramana - Dewi Mariya Ulfa, kepada seluruh warga yang hadir.
Baca Juga: Pasangan Mubarok Dinilai Tampil Gemilang di Debat Pamungkas Pilbup Mojokerto 2024
Seperti biasa, usai acara, Mas Dhito harus melayani foto bareng dan selfie dari emak-emak dan warga lain yang hadir. Dengan sabar, Mas Dhito dan Mbak Cicha, melayani satu persatu emak-emak untuk berfoto. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News