Sampai September 2024, OJK Kediri Ungkap 6 Permasalahan Utama dalam Pengaduan Konsumen

Sampai September 2024, OJK Kediri Ungkap 6 Permasalahan Utama dalam Pengaduan Konsumen Kepala OJK Kediri, Ismirani Saputri, dalam sebuah acara

KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Layanan Konsumen Sektor Jasa Keuangan oleh Kantor (Otoritas Jasa Keuangan) sampai bulan September 2024 ini, telah 6 (enam) permasalahan utama dalam pengaduan konsumen.

Kepala , Ismirani Saputri, dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE, Minggu (13/10/2024), bahwa sebagai upaya pelindungan konsumen, menyediakan Layanan konsumen berupa pemberian maupun penerimaan informasi, konsultasi, maupun pengaduan masyarakat terkait sektor jasa keuangan.

Baca Juga: Walau Merantau di Kediri, Fansuri Fikri Tetap Bisa Nikmati Layanan JKN

"Sampai dengan September 2024, telah menerima permintaan layanan konsumen sebanyak 1.081 layanan yang meliputi 590 surat pengaduan, 413 permintaan konsultasi dan informasi melalui walk in, serta 78 melalui telepon,"kata Ismirani Saputri.

Menurutnya, tiga besar topik pengaduan yang disampaikan antara lain perihal restrukturisasi/relaksasi kredit/pembiayaan (268 pengaduan), data SLIK (221 pengaduan), dan Take Over/Pengalihan Kredit/Pembiayaan (133 pengaduan).

Berdasarkan klasifikasi industri, lanjut dia, sebagian besar pengaduan yang diterima berasal dari konsumen sektor Perbankan (63,00 persen) dan sektor perusahaan pembiayaan (19,33 persen).

Baca Juga: Peserta JKN di Ngasem Kediri Tunjukkan Kiat Sehat dengan Olahraga

"Sampai dengan September 2024, telah menerima dan menyelesaikan permintaan SLIK sebanyak 6.534 layanan,"terangnya.

Masih menurut Ismirani, sedangkan untuk mendukung peningkatan literasi keuangan di wilayah kerja , selama bulan September 2024 telah dilaksanakan beberapa kegiatan terkait dengan upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang melibatkan TPAKD dan stakeholder.

Kegiatan tersebut antara lain:

Baca Juga: Satgas TMMD 122 Terus Kebut Rehab RTLH di Kediri

1. Kegiatan Gencarkan: Masyarakat Cerdas Keuangan, Menuju Indonesia Emas 2045 pada tanggal 10 September 2024 di Aston Madiun yang diikuti oleh 60 ASN dan Perbankan Kota Madiun.

2. Edukasi Keuangan kepada UMKM Peserta PKU Akbar PNM Cabang Blitar di gedung Kesenian Aryo Blitar pada tanggal 10 September 2024 yang diikuti 500 pelaku UMKM binaan PNM Blitar.

3. Edukasi Keuangan kepada UMKM Peserta PKU Akbar PNM Cabang Kab di Pondok Pesantren Lirboyo pada tanggal 10 September 2024 yang diikuti 500 pelaku UMKM binaan PNM .

Baca Juga: Dengar Berbagai Masukkan, Cagub Risma Sapa Ribuan Warga Kediri di Kawasan SLG

4. Edukasi Literasi Keuangan kepada UMKM di balai desa Krenceng Kab. Blitar pada tanggal 11 September 2024 yang diikuti 120 pelaku UMKM desa Krenceng dan desa Kemloko Kab. Blitar.

5. Edukasi Inklusi Keuangan (pengenalan produk keuangan) kepada UMKM di balai desa Krenceng Kab. Blitar pada tanggal 12 September 2024 yang diikuti 100 pelaku UMKM dan masyarakat desa Krenceng Kab. Blitar.

6. Edukasi Inklusi Keuangan (pengenalan produk keuangan) kepada UMKM di balai desa Kemloko Kab. Blitar pada tanggal 12 September 2024 yang diikuti 100 pelaku UMKM dan masyarakat desa Kemloko Kab. Blitar.

Baca Juga: Polisi Tahan Pelaku KDRT di Kediri

7. Talkshow Finfest 2024 dan Waspada Investasi Bodong melalui streaming Radio Andika pada tanggal 13 September 2024 yang diikuti 500 pendengar di sebuah radio di .

8. Sosialisasi dan Fasilitasi Peningkatan Usaha Terhadap UMKM di Ruang Rapat Roro Kuning Pemkab Nganjuk pada tanggal 23 September 2024 yang diikuti 50 orang pelaku UMKM.

9. Bimbingan Teknis Sektor KBLI 64151 Lembaga Keuangan Mikro Konvensional di desa Tasikmadu Kab. Trengalek pada tanggal 24 September 2024 yang diikuti 53 orang pengurus BUMDESMA.

Baca Juga: Mortir Diduga Peninggalan Belanda Ditemukan di Kediri

10. Sosialisasi kepada Mahasiswa Baru dalam program PKKMB UNISKA pada tanggal 30 September 2024 yang diikuti 629 mahasiswa.

"Selain itu bersama Pemerintah Kota dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) -Madiun yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota telah berkolaborasi mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi, salah satunya melalui kegiatan Financial Festival (FinFest) Tahun 2024 pada tanggal 21-22 September 2024 di Balai Kota dan sepanjang jalan Basuki Rachmad Kota ,"jelas Ismirani.

Menurutnya, kegiatan dengan tema Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif. 

Baca Juga: Gegerkan Warga Balowerti Kediri, Kakak Bunuh Adik Usai Pesta Miras

Kegiatan Finfest 2024 tersebut, diikuti oleh 103 partisipan baik dari Lembaga Jasa Keuangan maupun pelaku UMKM Kota yang menyajikan beragam produk jasa keuangan meliputi Perbankan, Pasar Modal, Perusahaan Pembiayaan, Pergadaian, Asuransi, dan Penjaminan, serta ragam produk UMKM menarik Kota .

Dalam rangkaian kegiatan FinFest 2024 tersebut , lanjut Ismirani lagi, juga diselenggarakan Talkshow Keuangan dengan tema Digital Marketing dan Pengelolaan Keuangan bagi UMKM Penerima Bantuan Modal di wilayah Kota ; Edukasi dan Lomba Cerdas Keuangan tingkat SMP/ MTS/ sederajat; Edukasi Gemar Menabung dan Lomba Mewarnai bagi Pelajar SLB dan SD/MI/Sederajat, Stocklab Competition, Semarak Bintang LJK, dan penghargaan terhadap Sekolah Teraktif dalam program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).

"Acara yang diselenggarakan selama 2 hari tersebut melibatkan total sekitar 6.000 Pengunjung, dengan total capaian transaksi sekitar Rp3,26 miliar baik dari penyaluran kredit/pembiayaan, pembukaan tabungan, asuransi dan rekening efek, penjualan produk pergadaian maupun penjaminan, serta penjualan beragam produk UMKM. Capaian dimaksud menunjukkan bahwa FinFest 2024 menjadi langkah konkret dalam menggeliatkan perekonomian Kota sejalan dengan tagline yang diusung, Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif,"tandasnya.

Baca Juga: Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek 58 Tahun di Kediri Ditangkap Polisi

Ditambahkan Ismirani, bahwa menyatakan kinerja Industri Jasa Keuangan di wilayah kerja posisi Agustus 2024 tumbuh stabil dengan menunjukkan kinerja positif didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

Pertumbuhan tersebut, menurut Ismirani, tidak hanya tercermin dari peningkatan kredit di sektor Perbankan, tetapi juga dari peningkatan penyaluran pembiayaan di Perusahaan Pembiayaan serta peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID) di sektor Pasar Modal.

"Kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen terus diperkuat melalui beragam kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan,"pungkasnya. (uji/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO