MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sinarwati (43), PNS Detasemen Kesehatan Korem 082/Mojokerto Selasa (08/09) petang, tewas seketika akibat diseruduk motor Kawasaki Ninja dan dilindas truk di Jalan Majapahit, Kota Mojokerto.
Informasi yang berhasil dihimpun, kecelakaan maut di jalan pusat perbelanjaan tersebut terjadi saat warga Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto itu dalam perjalanan pulang usai mengikuti apel di kantornya. Namun apes bagi dia ketika motor yang dikendarainya, Honda Vario S-2811-QX diseruduk dari belakang motor Kawasaki Ninja S 6000 V. Sialnya tubuh korban terjatuh ke kanan (tengah jalan) dan dilindas truk S-8366-NA. Sesaat kemudian, jenazah korban dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr. Wahidin Sudirohusodo, Kota Mojokerto.
Baca Juga: Tabrakan dengan Tronton di Jalan Raya Jetis Mojokerto, Truk Tangki Minyak Goreng Ngguling
Subandi, salah satu saksi mata mengungkapkan, kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 15.35 WIB. Saat itu dirinya melihat korban mengendarai motor melintas di jalan Mojopahit, Kota Mojokerto dari arah utara. Sesampai di lokasi kecelakaan, tiba-tiba motor korban ditabrak motor Kawasaki Ninja yang dikendarai Alfan Dwi S (17) pelajar SMK Tunas Nusa Harapan (TNH) warga Jalan Wahid Hasyim, Kota Mojokerto dari arah belakang. Tak ayal, tubuh korban terbanting ke aspal, malangnya saat bersamaan sebuah truk melaju dari arah belakang. Tanpa ampun, ban truk yang dikemudikan Agung (36) warga Dusun Brumbung, Desa Jambuwok, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto itu menggilas kepalanya hingga remuk.
"Pengendara motor Ninja diduga hendak mendahului motor korban dari arah sebelah kiri. Karena kurang hati-hati, akhirnya menabrak motor korban di bagian belakang. Sedangkan korban jatuh ke arah kanan yang bersamaan melaju truk. Kontan saja, korban terlindas ban truk bagian belakang sebelah kiri hingga akhirnya tewas seketika di lokasi kejadian," ungkap Subandi.
Kasusnya kini ditangani anggota Laka Lantas Polres Mojokerto Kota. Kanit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota Ipda Ridzan Indra Wijaya belum bisa dikonfirmasi. Bahkan, ia menunjukkan rasa tak simpatik dengan awak media. Seperti yang dialami salah satu wartawan Metro TV Mojokerto, Tamam Mubarok. Indra melarang untuk mengambil gambar lokasi kecelakaan di Jalan Majapahit. "Jangan ambil gambar di sini, sana-sana," kata Indra sambil merentangkan kedua tangannya yang ditirukan Tamam. (gun/rvl)
Baca Juga: Polwan Polres Mojokerto Turun ke Jalan untuk Sosialisasi Tertib Lalu Lintas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News