Kolaborasi dengan UTM, Pemkab Pamekasan Launching Produk Program Matching Fund 2024

Kolaborasi dengan UTM, Pemkab Pamekasan Launching Produk Program Matching Fund 2024 Para peternak bersama jajaran DKPP Pamekasan dan LPPM UTM foto bersama usai sosialisasi produk pupuk organik dan kebun bibit hijauan pakan ternak.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) menggelar launching produk program , Sabtu (30/11/2024).

Launching program yang diiniasi DKPP bersama LPPM Universitas Trunojoyo Madura () ini mengambil tema "Peningkatan Efisiensi Ekonomi Sistem Produksi Sapi Madura Berbasis Manajemen Pakan dan Diusapi (Direktori Usaha Sapi) untuk Mendukung Program Nasional Swasembada Daging Sapi".

Baca Juga: Pemkab Pamekasan akan Tambah Fasilitas di Food Colony dan Mendata PKL dari Arek Lancor

Adapun produk yang dilaunching dalam program kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah ini merupakan inovasi dalam menyelesaikan permasalahan usaha peternakan yang ada di Kabupaten Pamekasan.

"Ada 3 produk yang dihasilkan dari sosialisasi dan pembinaan ini, yaitu pakan complete feed pelet, pupuk organik, dan kebun bibit hijauan pakan ternak," ungkap Kepala Bidang Produksi Peternakan , Indah Kurnia Sulistiorini.

Indah mengungkapkan program bertujuan meningkatkan peran petani ternak dalam meningkatkan produksi dan ekonomi usaha peternakan sapi di Kabupaten Pamekasan.

Baca Juga: Satpol PP Kembali Bentrok dengan PKL di Monumen Arek Lancor Pamekasan Usai Demonstrasi Mahasiswa

"Alhamdulillah, peternak milenial yang mengikuti program ini diberikan bimbingan dalam manajemen pakan dan pengolahan limbah kotoran ternak, sehingga dapat meningkatkan usaha mereka," ucapnya.

Ia berharap program pemberdayaan masyarakat ini berkelanjutan, sehingga peternak bisa lebih mandiri.

"Jadi, usaha peternakan ini tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi juga memunculkan mindset bisnis korporasi," katanya.

Baca Juga: Pj Bupati Masrukin Komitmen Jadikan Pamekasan Sebagai Sentra Jagung Utama di Madura

Menurut Indah, peternak binaan yang telah mengikuti program ini telah mampu mengembangkan usahanya. Tidak hanya produktivitas ternak, tetapi pemanfaatan limbah kotoran ternak sebagai bisnis baru, yaitu pupuk organik.

"Hal ini juga sebagai trigger bagi peternak milenial yang lain, bahwa usaha peternakan ini sangat menjanjikan kalau dilakukan secara serius dan harus sinergis terhadap pihak lain dengan berkonsep kolaborasi dan korporasi," katanya.

"Pemanfaatan teknologi dan informasi juga menjadi bagian penting untuk mendukung usaha berorientasi bisnis. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan, khususnya daging sapi," pungkasnya.

Baca Juga: Usulan RPS untuk ODGJ dan Gelandangan oleh Dinsos ke Pemkab Pamekasan Tak Kunjung Terealisasi

Sementara itu, Ketua Peneliti LPPM , Andrie Kisroh Sunyigono, menyampaikan hasil dari program ini yaitu perubahan mindset peternak binaan.

"Dalam kegiatan ini, ada 2 kelompok ternak yang kami bina selama 6 bulan, yaitu di Batumarmar dan Waru. Kami menggunakan transteoritikal model untuk mengetahui progres peternak yang mengikuti pembinaan dari kami," katanya.

Dalam kegiatan ini, lanjut Andrie, para peternak diberi pembinaan pembuatan pakan pelet hingga pengolahan kotoran ternak menjadi kompos.

Baca Juga: Di Peringatan Isra' Mi'raj 1446 H, Pj. Bupati Masrukin Ingatkan Pentingnya Salat 5 Waktu

Hasilnya, ungkap dia, mindset peternak yang dulunya menggunakan budi daya turun-temurun, kini mulai beradaptasi terhadap teknologi dan budi daya modern. Bahkan, peternak dapat memproduksi pakan pelet dan pupuk organik, kemudian melakukan pengemasan produk.

"Kami mencoba untuk mengubah mindset peternak, bagaimana teknis budi daya peternakan yang baik. Kami juga sosialisasi dan pembinaan manajemen pakan, sistem informasi untuk pakan, dan hilirasi sapi Madura," jelas Andrie.

"Hasilnya, peternak mengalami perubahan mindset, baik dari manajemen pakan hingga pengembangan sistem informasi telah diterapkan," tukasnya. (dim/rev)

Baca Juga: Marak Korban Jerat Benang di Suramadu, PMII UTM Tuding Polres Bangkalan Tak Beri Rasa Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO