
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Tuban, M. Ubab Sohibul, menjatuhkan tuntutan berbeda kepada tiga terdakwa kasus penyeludupan pupuk subsidi dari Madura ke wilayah Tuban yang dibongkar Bareskrim Mabes Polri.
Dalam sidang pembacaan tuntutan yang digelar hari ini, Kamis (5/12/2024), JPU M. Ubab Sohibul menjatuhkan tuntutan pidana penjara selama 3 bulan kepada terdakwa Kumala Puspita Hadi asal Kabupaten Sampang, dan Sugiyono warga Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan.
Baca Juga: Polemik Kecurangan Jatah Pupuk Subsidi Petani Desa Mander Tuban Berbuah Mediasi, Ini Hasilnya
Sementara terdakwa Wahyu Setyobudi warga Desa Mentoro, Kecamatan Soko, dituntut 4 bulan penjara.
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Tuban, Stephen Dian Palma, saat dikonfirmasi mengatakan ketiga terdakwa dituntut hukuman berbeda karena ada beberapa pertimbangan dan alasan.
"Terdakwa Wahyu kita tuntut 4 bulan karena residivis kasus yang sama. Artinya, sudah pernah menjalani pidana karena melakukan tindak pidana yang sama sebelumnya. Sementara dua Terdakwa lain dituntut 3 bulan," beber Palma.
Baca Juga: Dua Tersangka Korupsi BUMD Pemkab Tuban Resmi Ditahan
Selain itu, Palma juga menjelaskan beberapa pertimbangan dan alasan lain kedua terdakwa dituntut 3 bulan dan 4 bulan penjara.
Hal yang memberatkan adalah para terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam hal penyaluran pupuk subsidi. Serta yang lebih memberatkan adalah salah satu terdakwa merupakan residivis.
"Sementara hal yang meringankan, terdakwa mengakui perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi, serta bersikap sopan selama di persidangan," beber Palma.
Baca Juga: Petani asal Desa Mander Laporkan Kios Pupuk Subsidi ke Polres Tuban Atas Dugaan Kecurangan
Menurutnya, tuntutan yang dijatuhkan JPU tersebut cukup berbeda dengan tuntutan di kasus yang sama sesuai tolok ukurnya.
"Biasanya kalau kasus pupuk itu tuntutannya denda saja dan tidak dihukum. Tapi kali ini kita tuntut hukuman penjara, agar mempunyai fungsi edukasi terhadap masyarakat," imbuhnya.
Palma berharap putusan yang dijatuhkan majelis hakim nanti akan conform dengan apa yang menjadi tuntutan JPU.
Baca Juga: Kenalkan Hukum Sejak Dini, Kejari Tuban Gelar JMS di Dua Sekolah
"Harapannya untuk putusan yang agendanya dijadwalkan pekan depan, sudah pasti kami berharap Majelis Hakim PN Tuban conform penuntut umum," tutupnya. (coi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News