SIDOARJO,BANGSAONLINE.com -Puluhan warga Sidokerto, Kecamatan Buduran menggeruduk kantor Pemerintah Desa (Pemdes) setempat, Kamis (12/12/2024) pagi.
Warga yang tergabung dalam Forum Peduli Sidokerto (FPS) itu, menggelar aksi demo dengan membawa satu unit mobil komando.
Baca Juga: Pimpinan Pondok Pesantren Al Mahdiy Jadi Tersangka Pencabulan, Warga Batal Demo
Warga menyuarakan sejumlah tuntutan. Salah satunyameminta Kepala Desa (Kades) Ali Nasikin, mengembalikan sisa tanah gogol gilir yang diduga telah dijual kepada PT Kembang Kenongo, pada 2022 lalu.
Sebelumnya, warga sudah melakukan mediasi namun, tak membuahkan hasil. Warga juga sudah melapor kepada aparat penegak hukum. Namun, hasilnya sama saja.
Diketahui, sisa tanah gogol yang disinyalir diperjual-belikan oleh terduga mencapai luas sekitar 5000 meter persegi, dengan nilai sekitar Rp 3 miliar.
Baca Juga: BEM Umsida Sidoarjo Deklarasi Tolak Kampanye Hitam
"Kami ingin memperjuangkan tanah itu (yang dijual,Red). Sisa tanah gogol itu agar dapat kembali menjadi aset desa," kata Heru, salah seorang pendemo, Kamis (12/12/2024).
Warga juga menuntut agar Ali Nasikin mengundurkan diri dari jabatannya. Sebab, diduga tidak pecus mengurus jalan pemerintahan di desa setempat.
Baca Juga: Kandang Ternak di Buduran Sidoarjo Terbakar, Satu Sapi Terpanggang
Bahkan, telah banyak persoalan selama menjabat. Misalnya, penyelewengan hak tanah sempat dibalik nama atas pribadi, tetapi sudah dikembalikan setelah dituntut warga.
Selain itu, dugaan pungutan liar (pungli) Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) ini sempat terjadi namun sudah dikembalikan.
"Karena itu, turunkan Ali Nasikin, ini sudah fatal. Kami juga sudah berusaha melakukan mediasi tetapi tidak ada tanggapan," terangnya.
Baca Juga: Bupati Sidoarjo Maafkan Pendemo Buang Sampah dan Hentikan Proses Hukum
"Apakah ini kades bertanggung jawab?" tanyanya.
Aksi demo itu juga diwarnai dengan penyegelan pintu kantor kades. (cat/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News