JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno, sekarang bisa tersenyum lantaran masalah banjir yang melanda wilayah tersebut sejak 17 tahun terakhir kini terselesaikan.
Dalam menangani banjir ini, pemerintah desa bersinergi dengan kecamatan dan daerah melakukan normalisasi sungai untuk menghentikan masalah itu.
Baca Juga: Selain Bantu Evakuasi Warga, BPBD Jatim Kirim Bantuan Logistik ke Mojokerto dan Jombang
Saluran yang dinormalisasi yakni, saluran sekunder Tejo 2 di Dusun Jetak, Desa Sidokerto, dengan menggunakan sebuah ekskavator, sejak Rabu (18/12/24).
"Jadi ini memang akhirnya dinormalisasi setelah kita pengajuan sejak 17 tahun lalu, atau sejak tahun 2007, berkat koordinasi baik dengan kecamatan dan pemkab Jombang," kata Kepala Desa Sidokerto, Abdul Halim.
Ia menyebut, saluran sekunder Tejo 2 yang melintasi desanya memang sejak belasan tahun lalu jadi langganan banjir. Setiap musim hujan, permukiman warga di Dusun Jetak selalu terendam air.
Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah
"Hal itu karena kondisi sungainya mengalami pendangkalan dan penyempitan parah di bagian hilir, dan ini sudah bertahun-tahun dikeluhkan warga," ujarnya.
Sementara itu, Plt Camat Mojowarno, M Ronny Afriandie, menyebut normalisasi di sekunder Tejo 2 itu akhirnya bisa dilaksanakan dari koordinasi berjenjang.
"Jadi awalnya kami dan forkopimcam melakukan koordinasi dan mitigasi bencana, ditemukanlah salah satu masalah banjir di Desa Sidokerto itu," cetusnya.
Baca Juga: Tinjau Banjir di Jombang, Khofifah Salurkan Bantuan dan Upayakan Pengerukan Dam Siphon Jadi 24 Jam
Ia menjelaskan, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Dinas PUPR Jombang, yang hasilnya sebuah ekskavator diterjunkan.
"Untuk kegiatannya, dilaksanakan sepanjang 300 meter, kita dalamkan salurannya, kita bersihkan juga yang jadi penyumbat serta pohon yang menutup aliran sungainya. Ke depannya supaya tidak terjadi lagi banjir," paparnya. (aan/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News