
BANGSAONLINE.com - Baru-baru ini jagat media sosial dihebohkan dengan merebaknya virus flu burung yang dikabarkan menular ke hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, hingga sapi. Hal ini ternyata bukan isapan jempol belaka.
Di Amerika Serikat selama tahun 2024 lalu, virus flu burung (H5N1) merebak ke sejumlah negara bagian dan menular ke sapi perah maupun manusia. Bahkan, hal ini menjadi perhatian serius para pejabat kesehatan AS, mengingat virus flu burung meluas ke anjing dan kuncing.
Dikutip dari VOA Indonesia, sepanjang 2024, pejabat kesehatan di Amerika Serikat melaporkan ada 66 kasus flu burung pada manusia. Tidak satu pun dari kasus tersebut yang penularannya dari manusia.
Ahli medis terus memantau kemungkinan terjadinya mutasi virus flu burung. Termasuk untuk kasus dengan gejala parah.
Michael Q. Bailey dari Asosiasi Kedokteran Hewan Amerika Serikat, mengaku mendapat banyak laporan soal kucing dan anjing yang terjangkit flu burung.
"Kucing yang tertular flu burung kebanyakan dari sumber makanan mentah seperti susu dan daging," kata Bailey.
Northwest Natural, salah satu produsen makanan kucing dan anjing, harus menarik produknya dari pasaran. Pasalnya, produk berbahan daging kalkun tersebut ternyata positif flu burung. Pemilik kucing pun diminta waspada.
Menurut Michael Q. Bailey, kucing yang sering keluar-masuk rumah kemungkinan terpapar flu burung dari satwa liar, terutama burung.
"Namun bila kucing anda rumahan, jangan boleh keluar. Namun bila anda terpaksa membawanya keluar, maka harus dipantau dengan ketat," pesannya.
Negara Bagian California, termasuk daerah yang berada di barat pantai Amerika, sampai menyatakan darurat flu burung. Negara bagian ini adalah salah satu pusat peternakan dan produsen susu terbesar.
Bagi manusia, gejala flu burung atau H5N1 biasanya diawali seperti flu ringan.