Ahmad Nurhamim Tegaskan Tidak Ada Jual Beli Suara Dalam Pemilihan Ketua DPD Golkar Gresik

Ahmad Nurhamim Tegaskan Tidak Ada Jual Beli Suara Dalam Pemilihan Ketua DPD Golkar Gresik Ketua Golkar Gresik, Ahmad Nurhaimim (kiri) saat konsolidasi partai, 21 Desember 2024. Foto: Ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua , Ahmad Nurhamim, merespons kabar adanya jual beli suara dalam pemilihan ketua DPD saat musyawarah daerah.

Ia membantah adanya jual beli suara dalam Musda .

Baca Juga: Fajar Optimis Menang Tanpa Money Politik Dalam Pemilihan Ketua Golkar Gresik

"Tidak ada itu, Mas, harga satu suara dalam pemilihan ketua Golkar mencapai puluhan juta. Tidak ada jual beli suara dalam pemilihan calon ketua," tandasnya kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (3/1/2025).

Menurutnya, calon ketua yang siap membeli suara, entah Rp20 juta hingga Rp50 juta per suara, justru akan rugi. Sebab, hal itu tidak akan efektif.

"Menggunakan money politic terus dapatnya apa? Kan peluang pileg juga menggunakan sistem terbuka, bukan nomor urut," cetus Wakil Ketua DPRD Gresik ini.

Baca Juga: Harga Satu Suara di Musda Golkar Gresik Dikabarkan Capai Puluhan Juta

Pria yang karib disapa Anha itu mengklaim, dirinya terpilih dua kali menjadi Ketua Golkar Gresik sama sekali tidak menggunakan money politic.

Menurutnya, jabatan Ketua Golkar adalah pengabdian untuk semua kader yang bersifat koleketif kolegial.

"Jadi, ketua Golkar itu jabatan pengabdian, untuk membesarkan partai," tuturnya.

Baca Juga: Digadang Maju Calon Ketua Golkar Gresik, Miftahol Jannah Tak Bisa Menolak

"Saya jamin, yang pakai gitu-gitu (money politic) tidak akan sukses," tambahnya.

Anha menyontohkan pada musda (musyawarah daerah) tahun 2016 dan 2020, ada calon yang menggunakan uang untuk membeli suara, namun tetap gagal.

"Yang pakai gitu-gitu (money politic) tak laku dan gagal jadi ketua," ungkapnya.

Baca Juga: Maju Jadi Ketua Golkar Gresik, Andi Fajar Yulianto Minta Restu ke Ahmad Nurhamim

Ia menambahkan, bahwa asas yang dijalankan Golkar Gresik selama ini sudah terbukti membuat partai tetap kuat dan eksis. Yaitu asas kekeluargaan yang dapat mengalahkan cara-cara pragmatisme.

"Suruh coba saja calon ketua Golkar untuk pakai uang, bisa menang atau tidak," pungkasnya. (hud/msn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO