PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Terpilih, Khofifah Indar Parawansa meninjau proses vaksinasi dan desinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ratusan hewan ternak milik H. Misbahul Munir, di Desa Cobanjoyo, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (9/1/2025).
Khofifah mengatakan, di tengah merebaknya kasus PMK, vaksinasi dan desinfeksi penting dilakukan untuk memberikan proteksi pada ternak agar penyakit tidak semakin meluas. Tak hanya itu, vaksinasi dan desinfeksi juga menjadi bagian dari upaya pengendalian kasus PMK serta melindungi hewan ternak masyarakat.
Baca Juga: Ambil Sumpah Notaris, Kakanwil Kemenkum Jatim Minta agar Jaga Integritas
“Di tengah wabah saat ini, kita semua harus melakukan mitigasi dan memberikan proteksi supaya penyakit ini tidak semakin meluas dan semakin banyak,” ucap Khofifah.
Saat ditinjau Khofifah, 350 hewan ternak milik H. Misbahul dalam kondisi sehat dan tidak ada yang tertular PMK. Hewan tersebut telah divaksin PMK dengan dibantu langsung oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan juga Pemkab Pasuruan.
Menurut Khofifah, langkah konkret yang bisa diambil diantaranya, pembatasan dan pengawasan lalu lintas hewan ternak.
Baca Juga: Tingkat Gemar Membaca Kota Kediri Peringkat 2 di Provinsi Jawa Timur, Pj Zanariah Beri Apresiasi
“Jadi, pasar hewannya harus diproteksi dulu. Kalau musim PMK yang lalu, proses penyebaran penyakit berawal dari pasar hewan. Dari satu kambing yang kemudian menyebar,” ujar Khofifah.
Oleh sebab itu, dikatakannya, saat ini yang harus ditindaklanjuti adalah melakukan proteksi pasar hewan. Jika dianggap diperlukan maka pasar hewan di titik tertentu sementara ditutup dulu Jangan sampai ada hewan ternak yang terpapar PMK keluar atau masuk ke daerah lain.
“Di pasar mana yang daerahnya terpapar PMK, maka sementara ternak dari daerah itu baik sapi, kerbau, maupun kambing jangan keluar kota dulu,” kata Khofifah
Baca Juga: Fakta Unik Belimbing Tasikmadu Tuban
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, saat ini total kasus PMK di Jatim mencapai 6.800 kasus. Dengan total jumlah ternak yang mati sekitar 250 ekor.
Kasus PMK yang paling tinggi sempat terjadi di Jember, namun saat ini mulai menurun. Selanjutnya di Tuban sempat tinggi, tapi saat ini juga mulai menurun. Namun, hal ini harus diperhatikan dan bersama kita ambil langkah-langkah preventif dan kuratifnya.
“Kita bersyukur alhamdulillah, bahwa di peternakan sini aman seperti yang Pak Haji Munir sampaikan, sementara jangan mengambil ternak baru dari luar dan ternak yang di sini dilakukan vaksinasi supaya tidak mudah tertular,” tegas Khofifah.
Baca Juga: PMK Meningkat, Pemprov Jatim Tutup 2 Pasar Hewan
Hal ini penting karena bulan-bulan ini menjadi waktu penting bagi peternak karena dalam waktu dekat akan datang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, dimana para pelaku usaha hewan ternak akan mulai mencari atau menyiapkan ternak untuk Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
“Nah oleh sebab itu, di musim seperti ini jika biasanya ada yang mengambil peranakan untuk penggemukan lalu belilah pedhet dari pasar hewan, ternyata yang dibeli itu terpapar PMK misalnya, nanti kalau menulari yang lain justru malah berbahaya. Maka kembali kami tekankan pasar hewannya yang harus diproteksi,” pungkas Khofifah.
Di sisi lain, saat meninjau vaksinasi milik H Misbahul Munir ini, Khofifah memuji sistem peternakan yang masih menggunakan sistem gembala. Dimana hewan ternak dibiarkan menggembala di tengah rerumputan yang luas untuk mencari makan. Selain itu, baik rumput maupun kandang yang disediakan untuk hewan ternak juga sangat terjaga kualitasnya.
Baca Juga: Panen Raya Padi di Desa Krajan, Khofifah Apresiasi LPPNU Kabupaten Pasuruan
Dalam peninjauannya, Khofifah didampingi Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis dan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Indyah Aryani.
Pj Bupati Pasuruan menerangkan, saat ini sejumlah pasar hewan di Kab Pasuruan masih boleh beroperasi. Namun dengan catatan semua pemilik ternak wajib menjaga dan memastikan hewan ternak yang diperjual belikan dalam keadaan sehat.
"Kalau obat-obatan, kami sudah mengirimkan ke semua peternak. Secepat mungkin kalau ada keluhan sakit yang mengarah suspek PMK, segera lapor ke desa, kecamatan atau Dinas Peternakan," pintanya. (dev/msn)
Baca Juga: Antisipasi PMK, Pemprov Jatim Percepat Vaksinasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News