TUBAN, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban mencatat sepanjang tahun 2024 hingga awal 2025, terhitung 1.165 kasus bencana alam yang terjadi di Kabupaten Tuban, Jumat (10/1/2025).
Jumlah bencana alam tersebut melonjak drastis bila dibanding tahun 2023 yang hanya ada 564 peristiwa. Melihat data statistik tersebut, BPBD menyatakan ada peningkatan sekitar 30 persen kasus bencana alam.
Baca Juga: Kades Rengel Sebut Banjir Lebih Parah dari Sebelumnya, DPRD Tuban Bakal Panggil DKP2P dan Perhutani
"Yang mendominasi adalah banjir bandang dan angin puting beliung. Sedangkan, sisanya ada gempa bumi, tapi tidak besar. Lalu juga ada kebakaran di rumah tangga," kata Kepala BPBD Tuban, Sudarmadji kepada wartawan.
Ia menambahkan, banjir bandang dan angin puting beliung yang mendominasi menjadi ancaman bersama. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat Kabupaten Tuban selalu waspada jika di sekitar lingkungannya rawan terjadi bencana.
Selain itu, Sudarmadji mengajak masyarakat Tuban agar melakukan tindakan preventif agar bisa menanggulangi suatu bencana. Terutama banjir bandang.
Baca Juga: Alat Berat Dikerahkan untuk Bersihkan Sisa Material Banjir Bandang di Tuban
"Menjaga lingkungan dengan penanaman kembali serta tidak menebang pohon sembarangan itu juga bagian dari pencegahan banjir bandang," cetusnya.
Sudarmadji mejelaskan wilayah mana saja yang kerap terjadi bencana banjir dan puting beliung. Di antaranya Kecamatan Rengel, Kecamatan Parengan, dan Kecamatan Semanding.
"Mari masyarakat Tuban bersama-sama mencegah terjadinya banjir bandang dan saat musim hujan seperti ini. Kami harapkan pohon-pohon besar di sekitar rumah sebaiknya segera dipotong atau dirapikan," pungkas mantan Camat Plumpang tersebut. (wan/van)
Baca Juga: Banjir Bandang di Tuban, Komisi 2 DPRD Soroti Keberadaan Tambang Ilegal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News