BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim menambah 320.000 dosis vaksin dari APBD sebagai langkah strategis dalam menangani PMK, atau penyakit mulut dan kuku yang menyasar hewan ternak di sejumlah daerah.
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengatakan saat ini kasus PMK mengalami peningkatan signifikan. Dari rata-rata 25 ekor per hari, kini jumlah kasus mencapai hampir 250 ekor per hari, terutama di daerah perbatasan.
Baca Juga: Tinjau Peternakan Sapi di Pujon, Pj. Gubernur Jatim Masifkan Vaksinasi PMK untuk Ternak Sehat
“Vaksinasi sudah dilakukan sebanyak 25.000. Kemudian APBD kita juga sedang membeli 320.000 lagi,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, Pemprov Jatim telah menerima 1,4 juta dosis vaksin dari Kementerian Pertanian, sementara total kebutuhan vaksin di wilayah ini sekitar 5,4 juta dosis. Sebagai langkah preventif, pihaknya juga telah melakukan serangkaian upaya sesuai Surat Edaran Kementerian Pertanian, termasuk isolasi terhadap ternak yang terinfeksi serta pemeriksaan ketat di jalur masuk ternak dari daerah lain.
“Kita adakan isolasi, kemudian jalur masuk itu diseleksi dan diperiksa yang satu kali suntik vaksin, kemudian diobati,” katanya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Kembali Lantik Aries Agung Paewai sebagai Pj Wali Kota Batu
Terkait instruksi Kementerian Pertanian untuk menutup pasar hewan selama 14 hari, Pemprov Jatim memutuskan untuk tidak menutup pasar hewan. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan.
Adhy mengungkapkan dengan vaksinasi, pengobatan, dan pemeriksaan ketat dapat mengendalikan penyebaran PMK tanpa mengganggu perekonomian, khususnya para peternak yang bergantung pada pasar hewan.
"Kami ambil kebijakan tidak dulu. Karena kami bisa dengan vaksin, obat dan pemeriksaan. Sehingga ekonomi masyarakat tidak terganggu. InsyaAllah kemarin Jatim terbaik untuk penanganan PMK, ini akan kita ulangi lagi,” pungkasnya. (dev/rom)
Baca Juga: Putus Rantai Penyebaran PMK, DKPP Kota Kediri Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Pasar Hewan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News