TUBAN, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Tuban Sugiantoro mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi atas bencana alam yang melanda bumi wali beberapa waktu belakangan ini, seperti banjir bandang dan puting beliung.
"Kejadian banjir bandang yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Tuban tidak terlepas dari beberapa faktor. Oleh sebab itu, mari kita cari solusi bersama-sama," kata Ketua DPRD Tuban, Sugiantoro kepada wartawan, Senin (13/1/2025).
Baca Juga: BPBD Sebut Bencana Alam di Tuban Meningkat, Didominasi Banjir Bandang dan Puting Beliung
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Tuban. Di antaranya, curah hujan yang tinggi di daerah perbukitan. Selain itu, hutan gundul juga menjadi penyebab terjadinya banjir bandang pada beberapa minggu lalu.
"Banyak faktor, curah hujan yang cukup tinggi terutama. Kemudian ada beberapa tempat yang memang pohon-pohon besar di perbukitan itu gundul, sehingga menyebabkan banjir bandang," ujar politikus Partai Golkar itu.
Ia menyebut banjir bandang dan angin puting beliung merupakan bencana yang sering terjadi di Kabupaten Tuban. Karena itu, harus menjadi evaluasi bersama dan dicarikan solusi serta terobosan untuk menanggulanginya.
Baca Juga: Dewan Minta Inspektorat Terbuka dan Transparan soal Kasus Korupsi di Tuban
"Itu menjadi evaluasi kita bersama, dan harapan kami ada terobosan baru untuk menanggulangi banjir itu secara tahunan," imbuhnya.
Diketahui, berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban selama awal tahun 2025, peristiwa banjir bandang di Kabupaten Tuban telah terjadi sekitar enam kali.
Sedangkan, selama tahun 2024, peristiwa bencana alam yang melanda wilayah Kabupaten Tuban tercatat lebih dari 1.150 kali. Angka ini meningkat drastis dibanding tahun 2023 yang mencapai sekitar 600-an peristiwa.
Baca Juga: Kades Rengel Sebut Banjir Lebih Parah dari Sebelumnya, DPRD Tuban Bakal Panggil DKP2P dan Perhutani
Sementara bencana yang paling mendominasi adalah banjir bandang dan angin puting beliung. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News