Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, PG Teken SPJB Bersama 73 Mitra Produksi Pupuk Petroganik

Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, PG Teken SPJB Bersama 73 Mitra Produksi Pupuk Petroganik Dirut PG, Dwi Satriyo Annurogo (4 dari kanan) didampingi DKU PG, Robby Setiabudi Madjid usai menyaksikan penandatanganan SPJB bersama 73 mitra produksi pupuk Petroganik oleh SVP Mitra Bisnis, Eko Suroso (6 dari kanan) di Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - menandatangani surat perjanjian jual beli (SPJB) bersama 73 mitra dari berbagai daerah di Indonesia.

Penandatanganan dilakukan oleh Senior Vice President (SVP) Mitra Bisnis , Eko Suroso, disaksikan oleh Direktur Utama , Dwi Satriyo Annurogo di Gresik.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Platinum Award dari Pj Gubernur Jatim

Penandatanganan SPJB ini bentuk komitmen Ptrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, dalam mendukung , serta pertanian Indonesia berkelanjutan.

Hal itu dilakukan dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Kemitraan Produksi Pupuk Organik Petroganik Tahun 2025.

Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 644/kPTS/SR.310/M/11/2024, pemerintah tahun 2025 kembali mengalokasikan pupuk organik bersubsidi sebesar 500 ribu ton.

Baca Juga: Bakal Berstandar Internasional, Petrokimia Gresik Revitalisasi GOR Tri Dharma

Sementara, sebagai pionir pupuk organik granul di Indonesia dengan merk Petroganik mendapatkan amanah menyalurkan pupuk organik bersubsidi sebesar 447.596 ton ke sembilan provinsi di Indonesia.

Kesembilan daerah itu adalah, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Sebagai bagian dari usaha mendukung Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, program pupuk organik subsidi ini berkontribusi dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Petroganik tidak hanya memperbaiki struktur tanah, tetapi juga membantu meningkatkan efektivitas penyerapan nutrisi bagi tanaman sehingga meningkatkan produktivitas pertanian," ucap Dwi Satriyo, Sabtu (18/1/2025).

Baca Juga: Masuk Masa Tanam, PT Pupuk Indonesia Cek Ketersediaan Pupuk Bersubsidi di Gudang Wilayah Ngawi

Disampaikan Dwi Satriyo, pupuk organik bersubsidi memberikan dampak positif tidak hanya kepada petani, tetapi juga pada lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat.

"Dari sisi lingkungan, pemanfaatan limbah pertanian, peternakan, dan limbah organik lainnya mampu mengurangi pencemaran. Sementara dari sisi sosial-ekonomi, program ini menciptakan lapangan kerja baru, baik di lini produksi, penjualan, maupun logistik, sehingga mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal," tuturnya.

Ia menegaskan, kendati diproduksi dengan sistem kemitraan, memastikan mutu dan kualitas pupuk organik bersubsidi.

Baca Juga: Lewat Program Jaksa Sahabat Tani, Pemkab Gresik, Kejati Jatim dan Petrokimia Dukung Ketahanan Pangan

bekerja sama dengan Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanah dan Pupuk yang telah terakreditasi untuk memastikan produk memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

" juga intensif memberikan pendampingan dan pembinaan kepada mitra, mulai dari pengelolaan bahan baku hingga produk akhir. Perubahan SNI pada tahun 2024 menjadi langkah strategis untuk melindungi petani dari produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan kesuburan tanah," jelasnya.

Dwi Satriyo menambahkan, pemerintah kembali memasukkan pupuk organik ke dalam skema pupuk bersubsidi sejak tahun 2024.

Baca Juga: Hadapi Proliga 2025, Petrokimia Gresik Bersama Pupuk Indonesia Launching Tim Voli Putri GPPI

Pada tahun tersebut, menerima penugasan sebesar 381.662 ton dari Pupuk Indonesia (Persero). Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mendukung pemberdayaan petani sekaligus tercapainya swasembada pangan nasional.

Sementara guna mengantisipasi kebutuhan di awal tahun 2025, telah mengamankan stok sebanyak 76.247 ton. juga akan bekerja sama dengan 73 mitra produksi yang memiliki total kapasitas produksi 552.200 ton guna memastikan kebutuhan tahun 2025 ini dapat terpenuhi.

"Kami berharap program ini dapat berjalan lebih optimal, memberikan manfaat yang lebih besar bagi para petani dan masyarakat luas. Serta dapat mendukung percepatan swasembada pangan nasional dan mewujudkan pertanian Indonesia yang berkelanjutan," pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Bersama Kajati Jatim Teken MoU Bidang Hukum dan Tata Usaha Negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO