TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pertamina Eksplorisasi dan Produksi (Pertamina EP) sepertinya kesulitan dalam membebaskan lahan seluas 4,7 hektar yang bakal digunakan jalan masuk ke lokasi Tapen (TPN) 2 tepatnya di Desa Wanglu Wetan, Kecamatan Senori, Tuban.
Terbukti, setelah sebanyak 3 kali melakukan negosiasi dengan warga untuk pembebasan lahan, tidak ditemukan kesepakatan antara warga dan Pertamina EP. Bahkan, pertemuan yang terakhir di balai desa setempat Minggu (20/9) kemarin, warga tetap kekeuh dengan sikapnya.
Baca Juga: Berkat Pertamina, Pemuda Berdarah Bojonegoro Sukses Kembangkan Maggot di Banggai Sulteng
Di mana, warga tetap meminta agar tanahnya dibeli dengan harga Rp 400 ribu per meter. Meskipun pihak Pertamina EP telah meningkatkan tawarannya menjadi Rp 200 ribu per meter dari harga sebelumnya yang hanya Rp 70 ribu per meter.
Salah seorang pemilik lahan, Mbah Taspen (65) Warga Desa Wanglu Wetan Kecamatan Senori, Tuban bersama warga lainnya ketika ditemui BANGSAONLINE.com, Senin (21/9) menegaskan, jika pihaknya tidak akan menjual tanahnya kepada Pertamina EP apabila tawarannya tidak pantas. Ia mengatakan jika harga Rp 400 per meter yang dipatok warga dinilai sudah sesuai dan cukup. Pasalnya, nominal dari hasil penjualan tersebut diprediksi dapat digunakan untuk membeli lahan baru.
“Kalau harganya Rp 200 per meter, tidak akan dapat lahan lagi, karena uangnya mepet,” katanya dengan diamini warga lain.
Baca Juga: Curi Pipa Pertamina EP, 5 Warga Senori Ditangkap Polisi
Selain itu, Mbah Taspen juga menanyakan juru runding dari Pertamina EP yang selalu berbeda di setiap mediasi. “Ada apa di balik semua ini, dari sinilah kecurigaan kami. Sebelumnya, ditawar Rp 25 ribu per meter, terus naik menjadi Rp 70 ribu, sekarang naik lagi menjadi Rp 200 ribu per meter, ini ada apa sebenarnya? Kalau berniat membeli langsung saja turutin permintaan warga ini,” terangnya. (Baca juga: Tawar Lahan Milik Petani Rp 70 Ribu per Meter, DPRD Tuban Sesalkan Sikap Pertamina EP)
Sedangkan, Manajer Legal and Relations Asset 4 Pertamina EP Field Cepu, Sigit Dwi Aryono ketika dikonfirmasi mengenai hal itu mengungkapkan, akan melakukan evaluasi terkait permintaan pemilik lahan ini. “Pendekatan tetap dilakukan paralel dengan dibarengi evaluasi,” ujarnya singkat.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Senori, Eko Julianto mengatakan jika pihaknya hanya bisa membantu mengkoordinasikan antara Pertamina EP dengan warga. Terkait harga yang diminta warga, Kecamatan telah menyerahkan sepenuhnya kepada Pertamina EP asalkan dari kedua belah pihak ada kesepakatan bersama dan saling menguntugkan.
Baca Juga: Terganggu Aktivitas Well Test, Warga Ngambon Bojonegoro Demo Pertamina
“Persoalan ini kami serahkan pada pertamina EP agar berunding dengan warga. Terpenting ada kesepakatan bersama sehingga tercipta suasana yang kondusif antara warga dengan pihak pertamina EP,” paparnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News