
PAMEKASAN,BANGSAONLINE.com - Fenomena Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), pengemis, anak terlantar dan gelandangan di Pamekasan masih dirasa kurang penanganan oleh pemkab sementara.
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pamekasan mengaku berusaha setiap tahun selalu mengusulkan pengadaan Rumah Penampungan Sementara (RPS) bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), pengemis, anak terlantar dan gelandangan.
Baca Juga: Sinergikan Persepsi Jelang Ramadhan, Pemkab Pamekasan Silaturahmi dengan Ulama
Namun, usulan tersebut belum dapat terealisasi. Akibatnya, Dinsos setempat terpaksa harus meminjam fasilitas dari pihak lain sebagai tempat penampungan sementara.
"Usulan tetap setiap tahunnya tapi sampai saat ini realisasi tidak ada, sehingga tempatnya untuk penampungan kami pinjam ke DP3AKB," kata Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinsos Pamekasan, Amir Mahmudi, Jumat (24/1/2025)
Lebih lanjut, ia menjelaskan ada sekitar 25 orang yang berhasil di tampung oleh Dinsos dari 2022 sampai dengan 2025.
Baca Juga: Pemkab Pamekasan Adakan High Level Meeting TPID, Bahas Perekonomian dan Stabilitas Bapok
Kondisi ini tentu saja tidak ideal, karena ODGJ memerlukan perawatan dan pendampingan yang khusus.
"Tahun 2024 ada 4 orang yang ditampung diantaranya ODGJ, pengemis dan pengamen. Kalau dihitung dari tahun 2022 sampai sekarang sudah ada sekitar 25 orang,"ucapnya.
Dinsos Pamekasan berharap bahwa usulan pengadaan Rumah Singgah ODGJ dapat segera terealisasi, sehingga ODGJ di wilayah Pamekasan dapat mendapatkan perawatan yang lebih baik. (bel/dim/van)
Baca Juga: Pemkab Hibahkan Tanah untuk Pembangunan Kantor MWC NU Kecamatan Pamekasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News