Delegasi Jepang dan WHO Kunjungi Penderita Kusta di Gresik

Delegasi Jepang dan WHO Kunjungi Penderita Kusta di Gresik Wakil Bupati Gresik Moch Qosim pose bersama dengan tim Jepang dan WHO di kantor Pemkab Gresik, Kamis (17/4/2014). foto : syuhud/BangsaOnline

GRESIK (BangsaOnline) – Delegasi organisasi Sasakawa Memorial Health Foundation (SMHF) asal Jepang dan anggota tim WHO berkunjung kantor Pemkab Gresik, Kamis (17/4/2014). Organisasi kesehatan dari Negeri Sakura yang peduli terhadap penyakit kusta tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Gresik, Moch Qosim.

Kedatangan mereka untuk melihat secara langsung keberhasilan kegiatan pemberdayaan orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) di Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Bupati Gresik Tinjau Perayaan Malam Misa Natal ke Sejumlah Gereja

Mereka kemudian menuju lokasi tempat pemberdayaan penderita kusta di Desa Petung Kecamatan Panceng. Mereka terdiri empat orang anggota tim SMHF, Dr Michael Chen Secretary General of HANDA/chair of ITC member, Dr Hugh Cross, Programme Director of Asia of ALM/ITC member, Dr Raganadh Rao, WHO Global Leprocy program dan Mr Kay Yamaguchi Consultant to leprocy programme of SMHF.

Ketua rombongan, Dr Michael Chen mengatakan, kedatangannya ke Kabupaten Gresik untuk penguatan partisipasi orang yang pernah mengalami kusta terhadap pelayanan kusta di Gresik. Sesuai data tahun 2013 yang dirilis Dinas Kesehatan Gresik, ada 106 penderita kusta di Gresik.

Wakil Bupati Gresik Moch Qosim mengatakan, jumlah kusta di Gresik menurun dibanding pada 2 tahun sebelumnya. Pada tahun 2011, jumlah penderita kusta di Gresik 156 orang. Jumlah ini menurun pada tahun 2012, menjadi 110 penderita. "Setahun kemudian, yaitu tahun 2013 menjadi 106 penderita," katanya.

Baca Juga: Viral Peziarah Wisata Religi Protes Tarif Parkir Bus Rp150 Ribu, Begini Kata Dishub Gresik

Moch Qosim menjelaskan, penurunan penderita kusta di Gresik ini berkat kerjasama semua unsur kelompok masyarakat. Untuk mendukung koordinasi penanganan kusta, Bupati Gresik menerbitkan surat keputusan pembentukan tim pendamping orang yang pernah mengalami kusta. Tim ini terdiri dari berbagai instansi, berbagai elemen masyarakat yaitu, ikatan isteri dokter, organisasi Fatayat, Muslimat, Aisyiah, Nahdhlatul Ulama dan Muhammadiyah.

“Tim bertugas memberikan advokasi, sosialisasi, pelatihan dan memberikan berbagai bantuan. Hasil kegiatan dan bantuan yang dijalankan oleh anggota tim sangat luar biasa, jumlah penderita kusta terus menurun dari tahun ke tahun, " beber mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO