SIDOARJO,BANGSAONLINE.com - Kepala SMAN 1 Porong, Ropinggi buka suara terkait kecelakaan tunggal bus di KM 72 Tol Pandaan-Malang, Sabtu (1/2/2025) yang menewaskan salah satu siswinya dan siswa lain mengalami luka-luka.
Ia menjelaskan jika pihak sekolah sebenarnya sempat melarang kegiatan pemotretan tersebut karena alasan jarak dan biaya yang harus ditanggung oleh wali murid secara mandiri.
Baca Juga: Rombongan Bus SMAN 1 Porong Alami Kecelakaan di Tol Pandaan, 1 Orang Meninggal Dunia
“Kami sebenarnya sempat melarang kegiatan pengambilan foto history yearbook tersebut,” ujar Ropinggi, Minggu (2/2/2025).
Menurutnya, keputusan sekolah untuk melarang kegiatan itu didasari oleh kekhawatiran akan jarak perjalanan yang terlalu jauh serta potensi pembebanan biaya transportasi bagi para siswa dan orang tua.
“Kami juga tidak menginginkan kegiatan tersebut membebani para wali murid dan siswa, karena ongkos transportasi ditanggung secara mandiri,” tegasnya.
Sebagai informasi, bus yang mengalami kecelakaan itu merupakan bus milik kepolisian yang digunakan oleh rombongan siswa kelas XII-7.
Insiden kecelakaan terjadi di KM 72 Tol Pandaan-Malang, dekat Exit Tol Purwodadi, Pasuruan. Bus yang dikemudikan Khoirul (60) diduga hilang kendali dan menabrak tiang penanda arah, sehingga menyebabkan kecelakaan tragis ini.
Hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Bus tersebut membawa rombongan siswa kelas XII-7 dari SMA Negeri 1 (SMANIP) Porong yang hendak melakukan sesi pemotretan buku tahunan (history yearbook) di kawasan Kota Malang. (cat/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News