BANGSAONLINE.com - Netizen menyoroti video dari akun tiktok @bugurudesa2 yang menunjukkan para siswi SMA Sulthan Baruna Cianjur yang sedang memasuki toilet untuk check-up, atau tes kehamilan didampingi guru perempuan.
Peristiwa itu dibenarkan oleh Kepala SMA Sulthan Baruna, Sarman. Ia mengatakan bahwa tes telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir, seperti setelah libur panjang atau awal semester baru.
Baca Juga: Hamil 9 Bulan, Kayess BA ONIC Diprediksi Melahirkan Akhir Februari 2025
Disebutkan olehnya, ada seorang siswi yang hamil di luar nikah sekitar 3 tahun yang lalu. Kegiatan ini sudah mendapat persetujuan dari seluruh komite sekolah dan orang tua para siswi.
Dana pembelian alat tes kehamilan juga disepakati dengan menggunakan kas sekolah. Dukungan pun diperoleh dari Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Alih-alih menganggap kegiatan ini merupakan suatu diskriminasi bagi perempuan, ia menilai upaya ini sebagai peringatan agar berhati-hati dalam pergaulan remaja masa kini.
Baca Juga: UnitedbyUnique Jadi Tema Peringatan Hari Kanker Sedunia 2025
Sementara itu, Komisioner KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), Ai Maryati, menegaskan bahwa seharusnya yang lebih ditekankan adalah bagaimana upaya untuk mencegah kehamilan di luar nikah, bukan tes kehamilan.
Ia juga menyatakan, kegiatan tersebut menjadikan perempuan sebagai objek seksual tanpa melibatkan laki-laki.
Peristiwa ini membuat netizen marah karena kecondongan yang mana memojokkan perempuan dan mendukung adanya pemerataan tes, salah satunya adalah tes narkoba.
Baca Juga: Mengenal Pemenang Nominasi Best New Artist di Grammy Awards 2025, Chappell Roan
Mereka menganggap hal tersebut lebih lumrah dilakukan alih-alih tes kehamilan pada siswi. (mg3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News