![Sambut Hangat Delegasi EAEU dan MERCOSUR, Pj Gubernur Jatim: Penjajakan Kerja Sama Ketahanan Pangan Sambut Hangat Delegasi EAEU dan MERCOSUR, Pj Gubernur Jatim: Penjajakan Kerja Sama Ketahanan Pangan](/images/uploads/berita/700/a4b1133a64b4c3c47ab17c4bf3de8090.jpg)
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menerima representatif negara-negara Eurasian Economic Union (EAEU) dan Mercado Commun Del Sur/The Southern Common Market (MERCOSUR) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (13/2/2025).
Dalam forum ini hadir Duta Besar Belarus untuk Indonesia Raman Ramanouski, Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Serzhan Abdykarimov, Duta Besar Argentina untuk Indonesia Gustavo Ricardo Coppa, Duta Besar Brazil untuk Indonesia George Monteiro Prata.
Baca Juga: Peresmian Western Sydney University, Pj. Gubernur Adhy Optimis Tingkatkan Kualitas Pendidikan Jatim
Lalu Duta Besar Uruguay untuk Indonesia Christina Gonzalez. Juga Konsul Armenia Grigor Melkonyan, Konsul Rusia Natalia Kuchmanova.
"Kami menyampaikan selamat datang kepada seluruh duta besar, konselor, serta representatif negara-negara Eurasian Economic Union (EAEU) dan Mercado Commun Del Sur/The Southern Common Market (MERCOSUR)," kata Adhy Karyono.
"Kami sengaja untuk menerima secara resmi kenegaraan negara-negara sahabat kita dan kita berdiskusi mengenai bagaimana nanti setelah pertemuan dari organisasi ini dengan Indonesia untuk free trade dan kemudian kita akan melakukan investasi," ujarnya.
Baca Juga: BPS Sebut Jatim Penghasil Beras Tertinggi Sejak 2020-2024, Khofifah: Berkat Semangat Insan Pertanian
Adhy menyampaikan bahwa pihaknya menyambut hangat kunjungan ini. Menurutnya kali ini adalah momentum tepat untuk menggali potensi kerjasama antara Jawa Timur dengan negara-negara yang tergabung dalam EAEU dan MERCOSUR utamanya di bidang ketahanan pangan nasional.
"Harapannya dapat mendorong kerjasama dan kemitraan yang potensial, khususnya di bidang ketahanan pangan," katanya.
Baca Juga: Awas! BMKG Minta Jatim dan Surabaya Waspada Cuaca Ekstrem Selama Sepekan di Pertengahan Februari
Pj. Gubernur Jatim ini menjelaskan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu sentra agrikultur terbesar di Indonesia yang memiliki banyak potensi di sektor pangan. Hal ini menjadi aspek penting dimana asta cita Presiden RI menyebutkan ketahan pangan merupakan salah satu prioritas.
"Oleh sebab itu, sektor peternakan dan pertanian menjadi pilar utama untuk mendukung ketahanan pangan nasional," jelasnya.
Besarnya potensi pertanian dan peternakan di Jawa Timur, lanjutnya, sangat perlu untuk dioptimalkan melalui kerjasama strategis dengan mitra-mitra potensial. Karenanya ia menyebut kerjasama ini menjadi platform strategis untuk menggali dan mengembangkan kemampuan maupun potensi nasional.
Baca Juga: Terima Kunjungan Komisi II DPR, Pj Gubernur Adhy: Jatim Taati Aturan Penataan PPPK dan Non-ASN
Di sisi lain EAEU merupakan sebuah organisasi ekonomi regional yang terdiri dari negara-negara yang berada di wilayah Eurasia, yaitu Rusia, Kazakhstan, Armenia, Belarus, dan Kyrgyzstan.
EAEU juga merupakan salah satu pemain utama dalam industri pupuk global, utamanya dalam pengelolaan industri pupuk yang efisien, suplai bahan pupuk, teknologi produksi mutakhir, dan mekanisme pembiayaan inovatif.
"EAEU memasok sekitar 30% potasium global, dan bisa menjadi mitra penting bagi Indonesia, khususnya Jawa Timur, dalam meningkatkan efisiensi produksi pupuk, memperkuat sistem distribusi, serta mengembangkan proyek-proyek produksi pupuk," terangnya.
Baca Juga: Kunjungan Edukasi Bencana di BPBD Jatim Naik 59,7 Persen di Tengah Cuaca Ekstrem di Awal 2025
Sementara MERCOSUR merupakan blok ekonomi dan perdagangan regional di Amerika Latin yang terdiri dari Argentina, Bolivia, Brasil, Paraguay, dan Uruguay. MERCOSUR merupakan pasar yang besar dengan 531 juta penduduk dan GDP USD 5,7 triliun pada tahun 2023 dengan produk unggulannya yaitu daging dan susu.
"MERCOSUR juga dapat menjadi mitra penting Jawa Timur dalam mendukung program ketahanan pangan Indonesia," imbuhnya.
Lebih lanjut Adhy Karyono menjelaskan bahwa potensi kerjasama di sektor peternakan yang dapat dikembangkan dengan MERCOSUR antara lain terkait pengembangan genetika, kesehatan hewan ternak, dan optimalisasi produksi ternak.
Baca Juga: Tetapkan Status Darurat PMK, Pj. Gubernur Jatim Imbau Penanganan Dilakukan Cepat dan Holistik
"Harapannya dapat meningkatkan produktivitas ternak di Indonesia serta mendukung ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Adhy menyebut rangkaian kegiatan menuju ketahanan pangan ini dapat memperkuat kerjasama sektor pupuk dan peternakan sapi Indonesia, khususnya Jawa Timur, melalui eksplorasi dan optimalisasi potensi produksi yang ada.
Ia juga mengatakan bahwa Jawa Timur dalam posisi siap untuk menjalin kerjasama dengan EAEU maupun MERCOSUR.
Baca Juga: Kuatkan Sinergi Pembangunan, Pemprov Jatim dan DKI Jakarta Tandatangani Adendum Kesepakatan Bersama
"Kami siap melayani kemudian memberikan yang terbaik untuk negara-negara sahabat kita yang hari ini hadir," tegasnya.
Selain menjadi platform untuk menggali potensi kerjasama lebih lanjut untuk mendukung ketahanan pangan nasional, Adhy berharap kedepan terjadi transaksi perdagangan antara Jawa Timur dan negara-negara yang tergabung dalam EAEU dan MERCOSUR. Juga kerjasama di bidang lainnya seperti pendidikan dan pariwisata.
"Saya berharap bahwa kedepan kita tidak sekedar pertemuan tetapi juga dilanjutkan dengan ada rekomendasi dari transaksi perdagangan kerjasama lain termasuk di bidang pendidikan dan pariwisata," harapnya.
Baca Juga: Diwawancara CNA Singapura, Khofifah Sosialisasikan Jatim Sebagai Gerbang Baru Nusantara
Adhy Karyono juga menuturkan bahwa pada hari yang sama delegasi EAEU dan MERCOSUR tadi juga telah berkunjung ke Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) di Singosari Malang dan juga ke pabrik Petrokimia Gresik.
Sementara itu Duta Besar Belarusia untuk Indonesia Raman Ramanouski menyampaikan tujuannya mengunjungi Jawa Timur dalam rangka menjalin kerjasama sama bidang ketahanan pangan.
Ia menilai kerjasama ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak dan berharap akan semakin meningkat.
Selain membahas tentang ketahanan pangan, Ia menyebut telah melakukan diskusi tentang potensi kerjasama di bidang lain seperti ilmu pengetahuan dan penelitian, pendidikan, pertanian dan peluang wisata.
"Kami berharap perundingan ini dapat segera diselesaikan, dan hal ini akan membuka lebih banyak peluang usaha untuk investasi perdagangan antar negara kita, khususnya di bidang ketahanan pangan," kata Dubes Belarusia Raman Ramanouski. (dev/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News