Awas Gak Kebagian! Surabaya Darurat Lahan Makam yang Sisa Segini, Bagaimana Langkah Pemkot?

Awas Gak Kebagian! Surabaya Darurat Lahan Makam yang Sisa Segini, Bagaimana Langkah Pemkot? TPU Keputih

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Lahan makam di Surabaya semakin hari semakin menipis. 

Sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) bahkan sudah tertutup untuk umum dan hanya boleh menggunakan sistem tumpuk untuk keluarga.

Satu-satunya makam umum yang masih bebas menerima pemakaman tanpa syarat keluarga yakni TPU Keputih.

Sayangnya, lahan di TPU Keputih semakin berkurang. Tercatat tersisa 32 ribu unit saja.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan menyebut, Pemkot Surabaya tengah mengkaji opsi perluasan serta optimalisasi lahan pemakaman di Keputih.

Dari total luas 35 hektare, masih terdapat area yang berpotensi digunakan. Terutama di sisi timur yang merupakan lahan milik Pemkot.

Namun, rencana perluasan ini menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya adalah keberadaan rumah warga yang masih menempati lahan tersebut.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya perlu melakukan komunikasi dengan warga untuk mencari solusi terkait relokasi.

“Kami melihat ada beberapa potensi lahan yang bisa dimanfaatkan di sisi timur. Namun, di sana ada rumah warga yang perlu ditata ulang. Enam bulan lalu kami sudah turun ke lokasi, karena ada konflik tanah antara Pemkot, warga, dan salah satu perusahaan. Lahan tersebut cukup luas, sebagian masih berupa rawa, dan bisa dimanfaatkan untuk pemakaman,” kata Eri, Selasa (4/3/2025).

Selain memperluas Makam Keputih, Pemkot juga tengah mempertimbangkan pembukaan lahan pemakaman baru di Waru Gunung dan Sumberrejo.

Di Sumberrejo, Pemkot telah menguasai 40 hektare dari total 44 hektare yang direncanakan. Namun, masih ada 4 hektare yang perlu dibebaskan agar lahan tersebut bisa digunakan sepenuhnya.

“Misalnya, dari 40 hektare yang dimiliki Pemkot, ada bagian tengah yang masih milik warga. Ini yang harus dibebaskan agar bisa dimanfaatkan dengan optimal,” jelas Eri.

Sementara itu, di Waru Gunung, Pemkot baru membebaskan 10 hektare dari total 80 hektare yang ditargetkan. Proses pembebasan lahan di kedua lokasi ini masih dalam tahap kajian dan pemetaan.

Kepala UPTD Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Khoirun Nisa, menjelaskan bahwa saat ini bukan hanya perluasan yang dilakukan, tetapi juga efisiensi lahan yang sudah ada di Makam Keputih.

“Kami fokus pada efektivitas lahan. Beberapa area masih tertutup rumput dan belum optimal digunakan. Kami akan membersihkannya agar bisa dimanfaatkan lebih maksimal,” ujarnya.

Selain itu, Pemkot juga mengusulkan pembebasan lahan di area tengah antara Makam Lama dan Makam Baru.

“Kami telah mengajukan sekitar 3.000 meter persegi ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BRKPP) untuk menghubungkan dua area tersebut. Namun, proses ini masih dalam antrean prioritas,” pungkasnya.