
LOMBOK BARAT, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) diundang menyampaikan tabligh akbar pada acara Haul ke-32 TGH Ibrahim Al-Khalidy, TGH Mustofa Al-Khalidy dan TGH Muhammad Idris Misbah, di Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (22/2/2025).
TGH Ibrahim Al-Khalidy adalah pendiri Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok NTB. Al-Ishlahuddiny merupakan pondok pesantren tertua dan terbesar di NTB.
Baca Juga: Kiai Asep Tegaskan Pinjol Haram Mutlak di Depan Ribuan Peserta Haul TGH Ibrahim Al-Khalidy NTB
Kini Pesantren Al-Ishlahuddiny diasuh oleh TGH Mukhlis Ibrahim, putra TGH Ibrahim Al-Khalidy. Informasi yang dihimpun BANGSAONLINE di lokasi haul, Pesantren Al-Ishlahuddiny berdiri pada 1941. Kini santrinya sekitar 3.000 orang.
Menurut Gus Abu Arif, salah seorang alumni Al-Ishlahuddiny, pesantren ini banyak melahirkan ulama atau tuan guru yang kemudian mendirikan pesantren di daerahnya masing-masing. Kini banyak alumninya yang aktif dalam politik, terutama menjadi anggota DPRD di beberapa kabupaten seperti Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur.
Baca Juga: Ponpes Amanatul Ummah Dukung Program MBG
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat menyampaikan ceramah dalam acara Haul ke-32 TGH Ibrahim Al-Khalidy, TGH Mustofa Al-Khalidy dan TGH Muhammad Idris Misbah di Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat NTB, Sabtu (22/2/2025). Foto: bangsaonline
Kehadiran Kiai Asep Saifuddin Chalim disambut antusias dalam acara haul itu. Dalam ceramahnya, Kiai Asep mengungkap pentingnya umat Islam menghadiri haul ulama, tuan guru, kiai atau orang alim dan wali Allah.
“Dalam haul itu ada tadzkirah,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim di depan ribuan warga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hadir dari berbagai kabupaten, terutama Lombok Barat, Sabtu (22/2/2025).
Baca Juga: Dirikan JKSN di Kalteng, Kiai Asep Warisi Genetika Pejuang KH Abdul Chalim
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, acara haul itu dihadiri ribuan wali santri, alumni dan warga dari 8 kabupaten provinsi NTB. Tampak hadir Wakil Bupati Lombok Barat, Hj Nurul Adha, pendiri Pesantren Qamarul Huda Bagu NTB Tuan Guru Turmudzi Badaruddin Bagu NTB, Rais Syuriah Lombok PCNU Tengah TGH Maarif Makmun Dirase, pengurus Pergunu, Forkopimda Provinsi NTB, anggota DPRD dari Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur serta para ulama atau tuan guru dari berbagai pondok pesantren.
Kiai Asep menyitir Hadits yang intinya berbunyi: siapapun yang menghidupkan dan mengungkap keteladanan serta kiprah kebaikan dan perjuangan orang-orang alim – seperti acara haul - maka wajib masuk surganya Allah SWT.
Putra pahlawan nasional, KH Abdul Chalim, itu kemudian mengungkap rahasia para wali Allah yang hidup bahagia dan bermanfaat di dunia.
Baca Juga: Tinjau Kampung NU, PP Pergunu Bahas Pengoprasian Pesantren Entrepreneur di Kalteng
“Orang bilang hidup ini susah,” kata Kiai Asep.
Padahal – kata Kiai Asep - para wali Allah – termasuk para tuan guru yang sekarang dihauli itu – semasa hidupnya selalu hidup mudah dan bahagia.
“Para wali Allah itu hidup dengan mudah dan bermanfaat,” tegas pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu.
Baca Juga: Aklamasi, Miftahudin Terpilih sebagai Ketua PKD Mojokerto, Kiai Asep: Harus Jadi Contoh
TGH Mukhlis Ibrahim. Foto: MMA/bangsaonline
Menurut Kiai Asep, orang merasa sulit dalam hidup karena tidak memegang kunci gudang kekayaan bumi atau kunci kehidupan. Ia mengutip Hadits yang menyebutkan bahwa saat Nabi Muhammad dalam keadaan antara tidur dan terjaga diletakkan sebuah kunci di tangannya. Yaitu Al Quran dan Hadits.
Baca Juga: Kiai Yusuf Hasyim Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional: Kiai Militer Berbasis Pesantren
“Kunci utamanya adalah wamayyattaqillaha yaj’al lahu makharaja wayarzuqhu min haitsu laa yahtasib,” kata Kiai Asep mengutip Al Quran Surat Ath-Thalaq ayat 2 yang popular sebagai ayat 1000 dinar.
Artinya: "Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Allah akan memberika rezeki yang tak disangka-sangka.”
Kiai Asep yakin bahwa para waliyullah – termasuk para tuan guru yang sedang dihauli sekarang – adalah para ulama yang istiqamah melakukan salat malam. Sehingga hidupnya selalu bahagia dan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: ICORCS 2025 UAC, Syaikh Mesir Apresiasi Kiai Asep dan Khofifah sebagai Tokoh Perubahan Jatim
“Tidak ada wali Allah yang tidak salat malam,” tegas Kiai Asep sembari mengatakan bahwa salat malam itu diakhiri dengan salat witir.
“Al witru haqqun, al witru haqqun, al witru haqqun,” kata Kiai Asep menegaskan bahwa salat witir itu wajib. “Jadi, kuncinya salat malam dan diakhiri dengan salat witir,” tambah kiai miliarder tapi dermawan yang memiliki puluhan ribu santri itu.
Kiai Asep sendiri mewajibkan puluhan ribu santrinya salat malam secara istiqamah.
Baca Juga: Buka ICORCS 4th 2025 UAC, Khofifah Optimistis Lahirkan Manfaat dan Solusi Masyarakat
Mengutip Hadits, Kiai Asep mengatakan bahwa shalat dua rakaat pada akhir malam lebih baik dari dunia dan seluruh isinya.
Kiai Asep juga mengutip Hadits yang menyebutkan bahwa salat malam mengusir penyakit dari tubuh kita. Menurut Kiai Asep, pada waktu malam di dalam tubuh kita menetes cairan yang menyebabkan tubuh kita sehat dan kuat.
Selain salat malam, Kiai Asep juga minta agar peserta haul salat Subuh berjemaah, minimal dengan istrinya. Terutama para santri Kiai Asep menekankan harus salat berjemaah.
“Barang siapa yang salat Subuh berjemaah maka hidupnya dalam tanggungan atau jaminan Allah,” ujar Kiai Asep kembali mengutip Hadits.
Setelah salat Subuh, Kiai Asep minta jangan tidur sampai matahari terbit. Waktu ini bisa diisi dengan mengaji atau bekerja untuk urusan rumah tangga.
Kenapa tak boleh tidur? “Karena Allah membagi-bagikan rezeki sejak fajar shodiq hingga matahari terbit,” kata Kiai Asep yang waktu muda pernah menjadi kuli bangunan tapi kini jadi ulama yang kaya raya.
“Jadi, saat Allah membagikan rezeki kita jangan absen,” tambahnya.
Kiai Asep juga mengatakan bahwa tidur pada waktu Subuh mencegah datangnya rezeki.
Bahkan Kiai Asep juga mengutip Hadits yang menyebutkan bahwa tidur pada waktu Subuh menyebabkan kefakiran. Karena itu meski kita mengantuk harus diusahakan jangan sampai tidur waktu Subuh.
“Jadi inilah kebiasaan para wali Allah, termasuk yang kita hauli sekarang, sehingga mereka tak pernah mengalami kesulitan hidup (terutama materi), selalu bahagia dan bermanfaat,” kata Kiai Asep.
TGH Mukhlis Ibrahim selaku pengasuh Pesantren Al-Ishlahuddiny mencucapkan terima kasih kepada para tuan guru, pejabat negara dan para undangan, terutama kepada Kiai Asep Saifuddin Chalim.
Acara haul ini diawali bedah buku dan khataman Al-Quran. Khataman bil ghaib dan bin nadzar itu sampai 1.400 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News