
BANGSAONLINE.com - Kalau ngomongin mitologi Nordik, pasti langsung kepikiran Thor, sang dewa petir yang selalu membawa palu Mjolnir. Tapi, di balik citranya sebagai pahlawan, ada sisi brutal dan kejam dari Thor yang jarang dibahas.
Pernah dengar kisah di mana dia membantai raksasa tanpa ampun? Atau pertarungannya melawan ular raksasa Jormungandr yang berakhir tragis? Yuk, kita bahas kisah-kisah epik Thor yang penuh darah dan petir!
Thor, dewa terkuat di Asgard
Thor bukan sekadar dewa biasa. Dia adalah anak Odin dan pewaris tahta Asgard, sekaligus pelindung dunia manusia (Midgard). Dengan tubuh raksasa, kekuatan tak tertandingi, dan palu Mjolnir di tangannya, dia jadi dewa yang paling ditakuti sekaligus dihormati.
Setiap kali petir menggelegar di langit, orang-orang percaya itu adalah tanda bahwa Thor sedang berperang atau marah. Tapi, sekuat apa pun dirinya, amarah dan keangkuhannya sering membuatnya bertindak tanpa berpikir panjang.
Pembantaian di Jotunheim
Suatu hari, Thor mendengar kabar bahwa para raksasa di Jotunheim merencanakan serangan ke Asgard. Tanpa pikir panjang, dia mengambil Mjolnir dan pergi sendirian ke dunia es itu.
Saat tiba, dia langsung menghancurkan gunung dan membantai raksasa yang ditemuinya. Tidak ada belas kasihan, hanya teriakan ketakutan dan suara palunya yang meremukkan tengkorak lawan. Tanah bersimbah darah, dan Jotunheim berubah jadi neraka yang beku.
Para raksasa yang selamat akhirnya melarikan diri, bersumpah untuk membalas dendam. Tapi bagi Thor, itu hanyalah hari biasa dalam hidupnya.
Pernah Dipermalukan
Meskipun kuat, ada satu momen di mana Thor merasa dipermalukan. Saat dia mengunjungi istana raksasa Utgard-Loki, dia ditantang dalam serangkaian ujian kekuatan.
Pertama, dia diminta minum dari tanduk raksasa. Tapi meskipun sudah meneguk habis-habisan, tanduk itu tetap penuh.
Kedua, dia harus mengangkat kucing raksasa. Tapi sekuat apa pun dia berusaha, kucing itu hanya terangkat sedikit.
Ketiga, dia bertarung dengan nenek tua bernama Elli. Namun, tidak peduli seberapa keras dia menyerang, dia tetap kalah.
Dan ternyata itu semua hanyalah ilusi sihir. Tanduk itu sebenarnya lautan, kucing itu adalah Ular Dunia Jormungandr, dan Elli adalah perwujudan usia tua yang tak terkalahkan.
Meskipun itu hanyalah tipuan, Thor tetap marah karena merasa dihina. Ia bersumpah akan membalas dendam suatu hari nanti.
Duel maut melawan Ular Dunia
Pertemuan terbesar dalam hidup Thor adalah melawan musuh bebuyutannya, Jormungandr, sang Ular Dunia.
Dalam mitologi Nordik, diramalkan bahwa saat Ragnarok tiba kiamat bagi para dewa, Thor akan bertarung melawan Jormungandr dalam duel paling dahsyat sepanjang masa.
Ketika pertempuran terjadi, bumi bergetar, lautan mendidih, dan langit penuh dengan petir. Thor menghantam Jormungandr dengan Mjolnir, meremukkan tulangnya. Tapi sebelum mati, sang ular berhasil menggigit Thor dan menyebarkan racunnya.
Thor berjalan sembilan langkah sebelum akhirnya tumbang. Dewa petir, yang tak terkalahkan oleh siapa pun, akhirnya mati di medan perang.
Akhir para dewa
Kematian Thor menandakan berakhirnya era para dewa. Asgard runtuh, Odin gugur, dan dunia seperti yang mereka kenal lenyap dalam api Ragnarok.
Namun, di balik kehancuran itu, ada secercah harapan. Anak-anak Thor, Modi dan Magni, selamat dan mewarisi palu Mjolnir. Mereka menjadi generasi baru yang akan membangun kembali dunia setelah kehancuran besar.
Meskipun Thor telah tiada, namanya tetap dikenang dalam setiap petir yang menggelegar di langit.
Asal-usul nama "Thursday" dari Thor
Warisan Thor tidak hanya hidup dalam mitologi, tapi juga dalam bahasa yang kita gunakan sehari-hari.
Dalam bahasa Inggris, hari Kamis disebut Thursday, yang berasal dari "Thor’s Day" hari yang didedikasikan untuk sang dewa petir.
Jadi, setiap Kamis yang datang, itu adalah pengingat bahwa kekuatan Thor masih menggema di dunia.
Banyak yang melihat Thor sebagai pelindung Asgard dan Midgard. Tapi bagi para raksasa, dia adalah mimpi buruk yang datang membawa kehancuran.
Thor mungkin adalah dewa keadilan, tapi dia juga dikenal kejam dan tanpa ampun terhadap musuhnya. Apakah dia pahlawan sejati atau hanya sekadar mesin pembunuh bagi Odin?