Kepala DKBPPPA Gresik Sebut 3 Bocil Terduga Pelaku Curanmor Bisa Kembali Sekolah Setelah Rehsos

Kepala DKBPPPA Gresik Sebut 3 Bocil Terduga Pelaku Curanmor Bisa Kembali Sekolah Setelah Rehsos Kepala DKBPPPA Gresik, Titik Ernawati (kiri), saat meninjau kegiatan. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKBPPPA) Gresik, Titik Ernawati, menyatakan bahwa 3 bocah cilik (bocil) terduga pelaku curanmor bisa kembali sekolah.

Syaratnya, ketiga anak berhadapan dengan hukum (ABH) itu harus menjalani rehabilitas sosial (rehsos) terlebih dahulu sebagai upaya untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial. Sehingga, mereka dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.

Tiitik mengungkapkan saat ini ketiga ABH tersebut dalam pendampingan Dinas KBPPPA, meski masih ditahan di Mapolres Gresik. 

"Kami masih melakukan pendampingan ketiga anak tersebut," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (20/3/2025).

"KBPPPA bersama Dinas Sosial saat ini terus melakukan pendampingan, antara lain berupa konseling," tuturnya.

"Pasca-Rehsos ketiga anak bisa kembali ke masyarakat dan kembali ke sekolah," ucapnya.

Lebih jauh, Titik menyebut DKBPPPA Gresik tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) agar ketiga anak tidak dihapus dari data pokok pendidikan (Dapodik).

"Alhamdulillah, memang tidak dihapus dari dulu meskipun ada salah satu anak dari ketiganya yang putus sekolah. Jadi masih memungkinkan sekolah lagi," katanya.

Saat ini DKBPPPA Gresik tengah menunggu keputusan dari balai pemasyarakatan (Bapas) sebagai lembaga untuk melaksanakan bimbingan klien pemasyarakatan.

Adapun inisial 3 bocil terduga pelaku curanmor di Kota Pudak yakni, F (12), HR (9), dan NA (10). Mereka tinggal di salah satu kos-kosan atau kontrakan di Kelurahan Tlogopojok. (hud/mar)