JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Isu bahwa presiden Joko Widodo akan meminta maaf secara resmi terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI) ditanggapi oleh Pengurus Cabang (PC) Ansor Kabupaten Jombang. Ketua Umum PC Ansor Jombang, Zulfikar D Ikhwanto, menganggap bahwa Presiden tidak perlu meminta maaf secara resmi terhadap mantan anggota PKI yang masih ada saat ini.
Zulfikar mengatakan bahwa tragedi G 30 S/PKI merupakan sejarah kelam dan memprihatinkan yang tidak boleh terulang kembali. "Soal politik harus dipahami dan dilakukan secara arif dan cerdas, tidak perlu sampai bunuh membunuh atau menciptakan konflik horizontal seperti masa lalu," ujarnya kepada wartawan di kediamannya, Kamis (1/10/2015).
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
Zulfikar menambahkan, masyarakat Indonesia sudah sangat mengerti tentang bahaya ideologi dan gerakan komunisme/PKI, baik model lama dan model baru, sudah pasti akan dihindari. Upaya saling memaafkan di antara masyarakat pun sudah dapat demikian terjadi secara alamiah dan membudaya.
"Toh, sampai hari ini mereka, masyarakat, baik PKI dan bukan PKI, sudah tidak mampu lagi dibeda-bedakan. Sudah membaur menyatu," imbuhnya.
Masih menurut Zulfikar, pihaknya khawatir jika Presiden melakukan permintaan maaf kepada PKI secara resmi, akan membuka luka lama dan kekecewaan mendalam pihak-pihak yang menjadi korban PKI di masa lalu.
Baca Juga: Gandeng LBH Ansor dan KPAI, Pemkot Mojokerto Gelar Penyuluhan Hukum
"Semua pihak yang berkepentingan dan juga semua warga negara harus bisa saling menjaga dan mengawal proses berpolitik dan berdemokrasi ala Pancasila yg baik.Segala ideologi, apalagi sampai memunculkan gerakan-gerakan yang melawan Pancasila dan mengancam keutuhan NKRI tidak boleh ada dan tumbuh subur di bumi Indonesia tercinta ini. Siapapun dan dalam bentuk apapun, jika bertentangan dengan Pancasila dan mengancam NKRI, maka satu kata : TOLAK!," pungkasnya. (jbg1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News