LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kemarau panjang saat ini membawa berkah bagi petani tembakau di Lamongan. Panen melimpah, kualitas bagus dan harga pun tergolong mahal jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Karena masih panen pertama, kualitas dau tembakau masih sangat bagus, sehingga dihargai tinggi oleh pembeli. Pada panen pertama, petani akan mengambil helai daun di tengah batang hingga ke bawah. Kualitas krosoknya (daun kondisi kering) di panen pertama ini sangat baik sehingga harga jualnya pun tinggi.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Sedangkan di panen kedua, helai tersisa hingga ke pucuk yang di ambil, yang biasanya kualitas krosoknya sudah menurun. Sehingga harga jualnya sudah tidak terlalu tinggi dibanding panen pertama.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Aris Setiadi melalui Kabag Humas dan Infokom Sugeng Widodo mentakan, komoditas tembakau jenis Virginia di Kabupaten Lamongan terdapat di delapan kecamatan. Yakni Kecamtan Sukorame, Bluluk, Ngimbang, Sambeng, Sugio, Modo, Kedungpring, dan Babat. Luas total areal tertanam 3.860 hektar sudah dipanen semuanya, produksinya mencapai 2.537 ton dan produktivitasnya 464 kilogram perhektar pertahun.
Areal tanam tembakau jenis Virginia yang terluas berada di Kecamatan Modo, seluas 2.173 hektar. Sedangkan harga helai daun tembakau jenis Virginia dalam kondisi kering krosok di Lamongan dihargai bervariasi antara Rp 15 ribu hingga yang tertinggi Rp 22 ribu perkilogram.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Ditambahkan oleh dia, selain jenis Virginia, petani Lamongan juga menanam jenis jawa yang berada di enam kecamatan. Yakni di Kecamatan Sukorame, Bluluk, Ngimbang, Sambeng, Mantup dan Modo.
Total areal tertanam tembakau jenis jawa ini mencapai 3.212 hektar yang sudah terpanen semua. Produksinya, lanjut Sugeng, mencapai 1.845,6 ton dengan produktivitas menyentuh 377,7 kilogram perhektar pertahun.
Tembakau jenis ini juga dihargai paling rendah Rp 15 ribu hingga kualitas tertinggi Rp 22 ribu perkilogram dalam kondisi daun kering yang sudah rajangan. Jenis tembakau jawa ini banyak ditanam di Kecamatan Ngimbang yang luas areal tanamnya mencapai 1.458 hektar.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Petani Lamongan biasanya akan melakukan panen kedua pada sekitar akhir November. Namun kualitas daun krosok di panen kedua ini sudah menurun sehingga berpengaruh terhadap harga jualnya. (ais/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News