
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ini gagasan menarik dari KH Fahmi Amrullah Hadzik (Gus Fahmi).
Apa itu? Silaturahim tanpa agenda, tanpa kegiatan apapun. Hanya ngobrol, ngopi, makan ketan, guyon, dan tertawa.
“Jadi silaturrahmi itu tak perlu agenda. Yang penting bertemu. Kumpul. Guyon, tertawa, ngopi, makan-makan. Itu sehat. Kalau dulu di kalangn santri kan ada istilah mayoran,” kata Gus Fahmi dalam acara Halal Bihalal Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Surabaya di kediaman M. Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE di Jalan Kedung Sroko Surabaya, Ahad (20/4/2025).
Gus Fahmi sendiri mengaku paling senang berkumpul dengan para alumni Pesantren Tebuireng. “Yang paling menyenangkan saya ya bertemu para alumni ini. Guyon, tertawa bareng. Tertawa bareng itu obat. Kalau tertawa sendirian butuh obat,” kata Gus Fahmi yang disambut tawa para alumni Pesantren Tebuireng yang memenuhi kediaman Mas’ud Adnan.
Acara halal bihalal itu selain diisi istighatsah juga pengajian Kitab At-Tibyan karya Hadratusyaikh yang dibaca Gus Fahmi di depan para alumni Pesantren Tebuireng.
Gus Fahmi sendiri mentradisikan silaturahim tanpa agenda. Namanya “ngopi-ngetan”. Karena sajiannya kopi dan ketan.
Acara ngopi ngetan itu digelar di Pondok Putri Pesantren Tebuireng. “Setiap tahun dua kali. Waktu acara temu alumni (Syawal) dan haul Gus Dur,” tutur Gus Fahmi yang Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng.
Ternyata makin lama pesertanya makin banyak. “Yang datang sampai 700 orang,” tambah Gus Fahmi.
Bahkan, tutur Gus Fahmi, Gus Irfan juga menyempatkan hadir.
“Mungkin Gus Irfan heran. Kok ada pertemuan orang sebanyak itu,” tambah Gus Fahmi.
Yang dimaksud Gus Irfan adalah KH Muhamamd Irfan Yusuf, putra KH Muhammad Yusuf Hasyim. Kiai Yusuf Hasyim adalah putra Hadratussyaikh yang kini sedang diusulkan sebagai pahlawan nasional. Gus Irfan kini Kepala Badan Penyelenggara Haji.
Menurut Gus Fahmi, acara ngopi ngetan itu sama sekali tanpa agenda. “Gak ada MC-nya. Ya datang ngobrol, ngopi, mangan ketan. Ada yang curhat monggo, ada yang berkeluh kesah silakan, guyon, tertawa. Jadi acara silaturahim itu yang penting bertemu, tanpa agenda,” jelas Gus Fahmi kepada BANGSAONLINE seusai memberi pengajian.
Menurut Gus Fahmi, silaturahim seperti ini sekarang langka. Kita selama ini, tutur Gus Fahmi, bertemu hanya kalau ada masalah, ada rapat, ada yang meninggal dan sebagainya.
“Kadang kita ini kumpul. Pas silaturrahmi malah gegeran karena anggaran,” katanya.
Karena itu Gus Fahmi berharap semua alumni selalu silaturahim tanpa harus ada agenda.
“Perlu ditradisikan silaturrahmi tanpa agenda,” harap Gus Fahmi yang juga Ketua PNU Jombang.
Gus Fahmi adalah Cucu Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Pesantren Tebuireng dan organisasi terbesar yaitu Nahdlatul Uama (NU).
Gus Fahmi termasuk dzurriyah Hadratussyaikh yang sangat rajin dan istiqamah silaturahim dengan para alumni Pesantren Tebuireng. (MMA)