Pameran Produk Unggulan Kota Surabaya, Anggrek dan Tanaman Hidroponik jadi Andalan

Pameran Produk Unggulan Kota Surabaya, Anggrek dan Tanaman Hidroponik jadi Andalan Joestamadji, Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya menunjukkan pohon markisa yang dipamerkan di halaman Balai Kota Surabaya. foto: devi fitri/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seperti biasa, pameran produk unggulan kota Surabaya yang dikemas dalam pameran di halaman Balai Kota Surabaya berlangsung ramai. Produk yang menjadi unggulan dalam pameran Minggu (4/10) kemarin adalah bunga anggrek, melon, markisah dan tanaman hidroponik lainnya. Pameran yang diadakan setiap bulan pada minggu pertama, untuk kemarin diikuti 44 peserta.

Dinas Pertanian Kota Surabaya menampilkan produk-produk holtikultura hidroponik seperti sawi, melon dan anggrek. Pameran tidak hanya diikuti Dinas Pertanian saja tetapi juga diikuti dari dinas lain seperti Dinas Perikanan maupun Dinas Peternakan Kota Surabaya.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

"Di sini Dinas Pertanian menampilkan produk holtikultura hidroponik seperti sawi, melon dan anggrek. Sedangkan Dinas Perikanan menampilkan hasil olahan laut dan Dinas Peternakan dengan olahan telurnya," kata Joestamadji selaku Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya.

Joestamadji mengharapkan, UKM-UKM di bidang pertanian didorong untuk ikut, seperti ada satu stan yang produk kemasannya kurang bagus akan dilakukan pembinaan oleh BtL (Below the Line/aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail atau konsumen)," omzet meningkat 100 persen untuk bulan sebelumnya.

"Produk-produk yang dipasarkan ini belum mempunyai PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Nanti, petugas kami akan mendata, mengkoordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan Perindustrian dan sekaligus bisa memasarkan produk-produk mereka," ujar Joestamadji.

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

Salah satu peserta pameran, Asri Djajadi pada BANSGAONLINE.com menuturkan, dia sudah tiga kali ikut pameran yang digelar di Taman Surya. Sejak saat itu produksinya terus mengalami peningkatan.

"Saya menjual botok telur asin, sari jeruk peras dan yang terbaru sari buah markisa. Rencananya, sari buah markisa akan diproduksi secara massal. Sementara itu untuk omzet alhamdulilah saya mendapat sekitar 2 juta rupiah. Untuk sari buah markisah saya dibantu ITS untuk proses produksinya, alhamdulilah hasilnya semakin baik,” ujar Asri Djajadi yang juga mendapat juara 3 pahlawan ekonomi Surabaya dalam pengargaan yang diberikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beberapa waktu lalu. (sby2/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO