JOMBANG (bangsaonline) - Pemerintah Kabupaten Jombang, melalui Tim Penggerak PKK bertekad menjadikan Jombang Kabupaten ASI. Tekad tersebut guna mewujudkan cita-cita pemerintah daerah dan pusat, dimana dari penduduknya akan lahir generasi emas.
Hj Tjaturina Yuliastuti Wihandoko, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, mengakui jika pihaknya tengah menyusun langkah-langkah yang masif dan terstruktur untuk menjadikan Jombang sebagai Kabupaten ASI. Penyusunan langkah tersebut dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan dan jajaran SKPD terkait.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, lanjut isteri Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko ini, juga menggandeng PKK desa hingga kecamatan. Selain itu, Camat, Kepala Desa dan perwakilan beberapa organisasi kemasyarakatan (Ormas) juga dilibatkan.
Untuk mewujudkan Jombang menjadi Kabupaten ASI adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang adalah menyiapkan 1.000 kader motivator ASI. Kader motivator ASI tersebut diharapkan bisa lahir melalui pelatihan konselor juga motivator ASI yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK Jombang.
“Insyaallah kalau kita bekerja bersama,sinergi, saling mensupport, mimpi ini bakal terwujud”, tutur Tjaturina, saat rakor lintas sector menuju Kabupaten ASI di ruang Suroadiningrat kantor Pemkab Jombang, Rabu (16/4).
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Sebelumnya, pada 17 Oktober 2013, Kabupaten Jombang mendapat apresiasi dari pemerintah pusat sebagai Kabupaten Terbaik Nasional untuk Kelompok Pendukung ASI. Prestasi itupun diharapkan bisa makin ditingkatkan guna mendukung lahirnya generasi emas di Kabupaten Jombang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr. Heri Wibowo, saat Rapat Koordinasi lintas sektor menuju Kabupaten ASI, memaparkan tentang Upaya Peningkatan Pemberian ASI di kabupaten Jombang. “Target 80 persen untuk prosentasi cakupan capaian ASI di Kabupaten Jombang saat ini masih tercapai 71,8 persen," ungkapnya.
Dia menjelaskan, menindaklanjuti Perbup Nomor 10 Tahun 2012 tentang kewajiban rumah sakit di Jombang melakukan rawat gabung dan IMD, dalam waktu dekat akan segera digodok rancangan Perda tentang ASI. Peraturan Daerah tersebut diantaranya menyebutkan, semua bayi yang lahir di Jombang harus IMD (inisiasi menyusui dini) serta melarang pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan.
Baca Juga: Jadi Gunjingan Warga, Oknum Kades di Jombang Gadaikan Mobil Siaga Desa dan Motor Dinas
“Selama ini kami juga telah melakukan sosialisasi promosi pentingnya ASI, kami juga memiliki posyandu binaan, sudah ada pojok laktasi, tentu kami dengan senang hati dan siap berkontribusi untuk mewujudkan Jombang Menuju Kabupaten ASI”, tutur Catur dokter dari RSK Mojowarno.
Dia menjelaskan, Bayi yang diberi Air Susu Ibu (ASI) akan lebih sehat dan mencapai pertumbuhan serta perkembangan yang optimal bila dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula. Jika bayi terus diberikan ASI sampai usia dua tahun atau lebih, kesehatan dan perkembangan jutaan anak akan meningkat secara bermakna.
Sebaliknya, anak yang tidak diberi ASI, memiliki risiko yang semakin meningkat untuk sakit dan dapat menghambat pertumbuhan bahkan meningkatkan risiko mati atau cacat. Bayi yang disusui akan menerima perlindungan dan kekebalan terhadap berbagai penyakit melalui air susu ibunya.
Baca Juga: Perangkat Desa di Jombang Ditangkap Usai Terlibat Illegal Logging
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News