KH Yusuf Hasyim Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Banjir Dukungan dari Tokoh NU dan Khofifah

KH Yusuf Hasyim Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Banjir Dukungan dari Tokoh NU dan Khofifah Khofifah saat menghadiri istigasah dan seminar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Jalan Siwalankerto Utara 2, Surabaya

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Nama tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pejuang kemerdekaan, KH Muhammad Yusuf Hasyim kembali diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. 

Pengusulan itu digelar dalam bentuk istigasah dan seminar yang berlangsung di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Jalan Siwalankerto Utara 2, Surabaya.

Putra pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari yang akrab disapa Mbah Ud itu dikenal sebagai tokoh yang memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan, pendidikan pesantren, hingga penguatan nilai kebangsaan.

Pengusulan ini mendapat dukungan dari berbagai tokoh penting, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Syaifuddin Chalim, serta sejarawan Prof Usep Abdul Matin.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya forum seperti ini untuk memperkuat ingatan kolektif bangsa terhadap jasa para ulama dalam perjuangan kemerdekaan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Seminar malam ini bukan sekadar bentuk dukungan agar KH. Yusuf Hasyim mendapat gelar Pahlawan Nasional, tetapi juga sebagai upaya mendokumentasikan keteladanan beliau untuk generasi mendatang,” ujar Khofifah.

KH Asep dalam paparannya mengatakan, KH Yusuf Hasyim sudah berjuang sejak usia 12 tahun. Salah satu jasanya yang besar adalah menyelamatkan Madiun dari potensi dikuasai penjajah dan menjadi negara bagian.

KH Asep menyebut, sejumlah dokumen dan buku tentang perjuangan KH Yusuf Hasyim telah disiapkan untuk mendukung proses pengusulan ke Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) hingga Sekretariat Negara.

KH Yusuf Hasyim dikenal sebagai pendiri sekaligus pemimpin Laskar Hizbullah, yang memiliki peran strategis dalam mempertahankan kemerdekaan pasca-Proklamasi 1945. Selain aktif di dunia militer santri, beliau juga gencar membangun sistem pendidikan pesantren yang berorientasi pada nilai-nilai kebangsaan.

“Kalau bukan karena beliau, bisa jadi sebagian wilayah Jawa Timur sudah lepas dari Indonesia,” imbuh KH Asep.

KH Yusuf Hasyim juga tercatat aktif dalam peristiwa 10 November di Surabaya dan sejumlah peristiwa penting lain dalam sejarah perjuangan mempertahankan NKRI.

Selain tokoh-tokoh tersebut, hadir pula Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz, Kepala Badan Penyelenggara Haji Indonesia KH M Irfan Yusuf, dan para akademisi lainnya.

Dukungan terhadap pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk KH Yusuf Hasyim terus menguat.

Ia dinilai bukan hanya ulama, tapi juga pejuang dan pendidik yang berkontribusi besar dalam membentuk karakter kebangsaan melalui dunia pesantren.(dev/van)