Borong 10 Penghargaan Anugerah Adinata Syariah 2025, Gubernur Jatim Komitmen Perkuat Pondasi Ekonomi

Borong 10 Penghargaan Anugerah Adinata Syariah 2025, Gubernur Jatim Komitmen Perkuat Pondasi Ekonomi

BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim memborong sepuluh penghargaan dari dua belas kategori dalam ajang Anugerah Adinata Syariah 2025 yang digelar oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (26/5/2025)

Sepuluh penghargaan yang berhasil diraih oleh Jawa Timur, yaitu juara 1 kategori Keuangan Mikro Syariah, juara 1 kategori Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren, juara 2 untuk Inkubasi Usaha Syariah, juara 2 - Zona KHAS (Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat), dan juara 3 kategori Industri Halal.

Capaian juara pertama tersebut merupakan hasil kinerja dari lembaga keuangan mikro syariah di Jawa Timur seperti BMT, KPPS, LKMS, dan BWM yang terus mengalami pertumbuhan pesat dan kini mengelola aset hingga triliunan rupiah.

Di sisi lain, penguatan ekosistem perbankan syariah di Jawa Timur juga terus berlangsung melalui keberadaan 14 Unit Bank Umum Syariah, 16 Unit Usaha Syariah, dan 25 BPRS.

Selanjutnya Jawa Timur juga memperolah juara 4 pada kategori Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Syariah, juara 5 untuk kategori Inovasi pada Sektor Ekonomi Syariah, kategori Literasi Ekonomi Syariah, kategori Ekonomi Hijau dan Berkelanjutan dan kategori Keuangan Sosial Syariah.

Seluruh capaian tersebut tidak terlepas dari upaya penguatan pondasi ekonomi syariah di Jawa Timur yang didukung penuh oleh peran strategis pondok pesantren (PONPES) yang tersebar luas di seluruh wilayah. 

Saat ini terdapat 7.334 PONPES berizin dari Kementerian Agama, yang menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan berbasis syariah. Sebanyak 1.210 PONPES telah mengembangkan 1.743 unit usaha, 1.210 lainnya telah menjalankan program kewirausahaan, dan 74 PONPES telah memperoleh sertifikat halal. Selain itu, 4.494 PONPES memiliki rekening syariah, 5.790 telah menerapkan digitalisasi, dan 291 menjadi agen laku pandai.

Dengan jumlah santri bermukim mencapai lebih dari 923 ribu jiwa, kekuatan ini didukung pula oleh kemitraan strategis antara akademisi, pelaku bisnis, dan komunitas, yang bersama-sama menciptakan ekosistem syariah yang inklusif dan berdaya saing global. 

Kombinasi antara infrastruktur keagamaan, lembaga pendidikan, dan komitmen kolaboratif menjadi fondasi yang kokoh untuk percepatan pembangunan ekonomi syariah di Jawa Timur.