
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Beberapa waktu lalu beredar video di media sosial yang menujukkan gumpalan awan disertai petir dan dinarasikan bahwa kejadian tersebut berada di atas Gunung Kelud, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Kejadian tersebut sempat membuat heboh publik di jagat maya. Bahkan, fenomena itu sempat dianggap akibat letusan Gunung Kelud yang berada di ketinggian 1.731 meter di atas permukaan air laut.
Namun kenyataannya, kondisi Gunung Kelud sampai saat ini masih aman-aman saja. Bahkan adanya video tersebut, justru membuat penasaran warga, baik di Kediri maupun luar Kediri. Sehingga, mereka berbondong-bondong datang ke Gunung Kelud untuk membuktikan sendiri.
Budi Agustin dan Utami, wisatawan asal Singosari, Malang, mengaku penasaran dengan adanya video di media sosial yang sempat viral itu. Oleh karena itu, Budi Agustin bersama kelompok senamnya sepakat untuk melihat langsung kondisi Gunung Kelud saat ini.
"Saya sudah pernah ke sini sebanyak tiga kali. Sepertinya berbeda. Apakah setiap kali sehabis meletus, mesti beda pemandangan atau apa," ucap Budi Agustin ditemui di puncak Gunung Kelud, Minggu (1/6/2025).
Ketika bisa mencapai puncak dan melihat air kawah yang berwarna kehijauan dan tenang, dirinya merasa takjub dengan pemandangan yang indah ini.
"Subhanallah, ternyata (pemandangan) indah seperti ini. Alhamdulillah, kita masih diberi umur dan bisa menikmati keagungan Tuhan seperti," katanya.
Budi Agustin juga merasakan sensasi yang luar biasa ketika melewati terowongan (Ganesha). "Tadi lewat terowongan agak ngeri sedikit, (tapi) seru," tutupnya.
Hal senada disampaikan Utami. Ia juga mengaku sempat mendengar Gunung Kelud meletus. Namun hal itu justru membuatnya penasaran untuk datang ke Gunung Kelud).
Utami tidak merasa takut dengan adanya kabar tersebut, justru ingin membuktikan bahwa Gunung Kelud masih aman.
Dul Rokim, salah satu petugas dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, mengatakan bahwa isu Gunung Kelud meletus seperti yang tersebar di medsos adalah hoax.
Menurutnya, pengunjung malah lebih banyak. Ia mengungkapkan kawasan wisata Gunung Kelud memang selalu ramai pada akhir pekan Sabtu-Minggu dan tanggal merah.
"Banyak pengunjung yang datang dari luar kota seperti Surabaya, Lamongan, Jombang, ada juga yang dari Jakarta dan masih banyak lagi. Dari luar negeri juga ada, kemarin ada yang dari Amerika," kata Dul Rokim.
Gunawan, petugas lainnya, menambahkan bahwa ia dan kawan-kawanya pun sempat mendengar adanya isu Gunung Kelud meletus. Ia menegaskan bahwa di kawasan wisata Gunung Kelud tidak terjadi apa-apa.
"Kita juga sudah mendengar langsung petugas dari vulkanologi, bahwa keadaan Gunung Kelud dalam keadaan normal. Jadi tidak terjadi hal-hal seperti yang disampaikan di medsos itu," kata Gunawan.
Menurut Gunawan, pengunjung juga masih normal dan puncak kunjungan memang terjadi pada hari Minggu.
Di Gunung Kelud, lanjut Gunawan, ada beberapa destinasi yang sangat menarik. Mulai dari jalanan berkelok dengan views puncak gunung yang indah. Tentu yang menjadi favorit adalah puncak Gunung Kelud yang ada kawahnya.
"Ada juga jalan misteri yang lokasinya agak dekat (pintu masuk). Pengunjung juga bisa mencoba jalan misterinya itu seperti apa," ucap Gunawan.
Seperti diketahui, jalan misteri berada sekitar 4 kilometer dari pintu masuk Wisata Kelud. Jalan misteri memiliki panjang sekitar 100 meter.
Disebut jalan misteri, karena kendaraan yang berada di sana bisa berjalan, meski mesin dimatikan.
Jalan itu masih menjadi suatu yang misteri karena sampai saat ini belum ada penelitian atau kajian terkait hal tersebut.
Agar menjadi perhatian para pengunjung, jalan misteri tersebut ditandai dengan gapura. Lalu beberapa badan jalan diberi garis-garis putih. (uji/rev)