SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Selama periode Januari-September 2015 Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim menemukan 10 kasus penyakit kaki gajah (filariasis) baru yang tersebar di Bondowoso (1 orang), Kediri 2 orang, Malang 2 orang, Ngajuk 1 orang, Probolinggo 2 orang dan Trenggalek 2 orang.
Sampai saat ini total penderita filariasis di Jatim mencapai 374 kasus. Dengan rincian Lamongan 56 penderita, Malang 39 penderita, Ponorogo 32 penderita dan Tuban 25 penderita. Sedangkan untuk daerah yang bebas kasus filariasisnya adalah Kota Blitar, Gresik, Kota Mojokerto. Sedangkan Surabaya ditemukan kasus filariasis sebanyak tiga penderita.
Baca Juga: Persiapan Apoteker Hadapi Tantangan dan Peluang Obat Digital di Era Globalisasi
''Kasus filariasis merata di hampir seluruh kabupaten/kota di Jatim, ini menjadi tugas bersama untuk menemukan kasus baru dan mengobatinya,'' ujar Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono akhir pekan kemarin. Menurutnya, sampai saat ini masih banyak penderita yang enggan memeriksakan penyakitnya ke Puskesmas dan rumah sakit. 'ika ada biasanya mereka sudah kronis.
Kasi Pemberantasan Penyakit Dinkes Jatim Setyo Budiono menambahkan, jumlah kasus baru filariasis yang ditemukan dinkes dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Meski tidak banyak, Dinkes berupaya keras untuk menemukan kasus baru.
Untuk total kasus filariasis tahun 2014 mencapai 364 kasus, tahun 2013 yang hanya terdapat 358 kasus. Bahkan selama 2014, ada 6 penderita yang mengalami penyakit kaki gajah akut.
Baca Juga: Fakta Buah Pare, Mampu Gugurkan Kandungan Hingga Sebabkan Impotensi?
“Dari pengalaman beberapa tahun lalu, pemberantasan penyakit gajah benar-benar gencar dijalankan Pemprov Jatim. Alhasil, dari tahun ke tahun terjadi penurunan penderita kaki gajah akut. Pada 2010 ada penderita akut sebanyak 30 orang, 2011, sebanyak 25 orang, 2012 sebanyak 22 orang, 2013 sebanyak 17 orang dan 2014 sebanyak 6 orang.
''Kita berusaha agar jumlah penderita penyakit ini tidak bertambah, kami butuh peran serta semua pihak untuk menurunkan jumlah kasus kaki gajah,'' harapnya. (nis/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News