Syngenta Luncurkan NK Perkasa Sakti, Benih Jagung Tahan Iklim Ekstrem untuk Dukung Ketahanan Pangan

Syngenta Luncurkan NK Perkasa Sakti, Benih Jagung Tahan Iklim Ekstrem untuk Dukung Ketahanan Pangan Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Gunawan, dan Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa saat melihat hasil tanam jagung NK. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Memasuki semester kedua tahun ini, Indonesia mulai menghadapi musim kering yang diprediksi semakin parah akibat dampak perubahan iklim global. Kondisi tersebut menjadi kekhawatiran para petani jagung karena berpotensi menyebabkan penurunan produktivitas akibat kekurangan air, serangan hama, dan tekanan gulma.

Menanggapi tantangan itu, Syngenta Indonesia meluncurkan NK Perkasa Sakti, benih jagung hibrida berteknologi tinggi yang diklaim mampu memberikan hasil optimal meski dalam kondisi lingkungan yang kurang ideal.

Peluncuran resmi digelar di Syngenta Learning Center, Kedungmalang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Rabu (2/7/2025). Acara ini dihadiri Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Gunawan; Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa; dinas pertanian, serta lebih dari 500 petani jagung dari wilayah Jawa Timur.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada PT. Syngenta Indonesia yang telah menghasilkan banyak varietas jagung hibrida yang digunakan oleh petani, yang tentunya sangat bermanfaat bagi pengembangan varietas jagung hibrida di Indonesia," kata Gunawan.

Hingga kini, ia menyebut telah dilepas 371 varietas jagung hibrida di Indonesia. Pemerintah mendorong swasta merakit varietas baru karena prosesnya membutuhkan teknologi tinggi dan biaya besar. 

Pada 2025, pemerintah menargetkan produksi jagung mencapai 16,68 juta ton pipilan kering dari luas tanam 4,26 juta ha dengan bantuan benih untuk 300.000 ha.

Customer Business Manager Syngenta Indonesia, Nguyen Huy Cuong, menegaskan bahwa NK Perkasa Sakti hadir sebagai solusi bagi petani menghadapi musim kering ekstrem.

"Ini adalah benih jagung bioteknologi dengan keunggulan ganda, dirancang khusus untuk mendukung petani menghadapi dinamika iklim yang semakin ekstrem," tuturnya.

Sementara itu, Seed Marketing Head Syngenta Indonesia, Imam Sujono, menyatakan Jawa Timur, khususnya Kabupaten Kediri, merupakan sentra jagung nasional. NK Perkasa Sakti diklaim mampu meningkatkan hasil panen hingga 13,3 ton/ha dengan keunggulan hasil 5–10 persen lebih tinggi dari varietas lain.

Program peluncuran nasional Syngenta ini sebelumnya telah digelar di Lampung, Bone (Sulawesi Selatan), Lamongan (Jawa Timur), dan Grobogan (Jawa Tengah).

Syngenta juga menyediakan teknologi pendukung melalui aplikasi peTani yang kini telah memiliki lebih dari 50 ribu pengguna. Aplikasi ini memberikan solusi budidaya jagung yang efisien dan sehat.

Di samping itu, Learning Centers Syngenta berjumlah 24 pusat pelatihan yang menjangkau 17 ribu petani setiap tahunnya menjadi wadah penerapan praktik pertanian berkelanjutan berbasis teknologi digital dan pelatihan langsung di lapangan.

“Kami percaya bahwa dengan mempercepat inovasi benih bioteknologi seperti NK Perkasa Sakti, Indonesia bisa lebih siap menghadapi dampak perubahan iklim,” kata Imam.

Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, menyebut jagung adalah komoditas andalan masyarakat Kabupaten Kediri.

"Oleh sebab itu pertanian bukan hanya sektor ekonomi tetapi juga nadi kehidupan masyarakat Kediri. Salah satu komoditas andalan kami adalah jagung," ujarnya.

Data 2024 mencatat luas lahan jagung mencapai 54.948 ha dengan produktivitas 6,69 ton/ha. Dari Januari–Mei 2025, produksi telah mencapai 103.407 ton. Pemkab menargetkan produktivitas meningkat menjadi 7 ton/ha dan produksi menembus 392.000 ton pada 2026.

Dewi juga mendorong diversifikasi produk turunan berbahan dasar jagung agar petani tidak hanya menjual dalam bentuk pipilan.

"Kami mendorong agar petani mulai berani melakukan diversifikasi jagung... bisa dikembangkan menjadi berbagai produk turunan bernilai tambah seperti makanan ringan dan lain-lain," tuturnya.

Sedangkan petani jagung asal Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Jember, Abubakar mengaku, puas setelah mencoba benih NK Perkasa Sakti.

“Kalau saya amati dan bandingkan dengan jagung biasa, varietas baru ini lebih istimewa. Tanaman sehat dan lebih tahan dari ulat penggerek batang,” akunya. (uji/mar)