PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Kirab pusaka Kabupaten Ponorogo menyedot perhatian ribuan warga, di sepanjang rute mulai makam Batoro Katong di Kelurahan Setono hingga paseban Alun-alun Ponorogo, Selasa (13/10). Selain kirab pusaka tersebut, kegiatan lainnya menyambut 1 Suro (1 Muharram 1437 Hijriyah) itu, yakni Festival Reog Nasional (FRN), Pawai Lintas Sejarah dan Larungan Risalah.
Dalam kirab ini, dua pusaka andalan Kerajaan Wengker (asal muasal Ponorogo sekarang), tumbak Tunggul Wulung dan tumbak Tunggul Nogo, serta sebuah Cemeti, dijamas secara bersamaan di Paseban menjelang petang. Setelah itu, benda pusaka tersebut kemudian diserahkan ke Bupati Ponorogo untuk disimpan di Pringgitan (Pendopo Pemkab Ponorogo).
Baca Juga: Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
Sementara, penutupan FRN digelar hingga Rabu (14/10) dini hari kemarin, berlangsung meriah. Saat penutupan FRN diumumkan grup reog yang berhasil menyabet Piala Presiden, yakni Grup Reog Mandau. “Dari tahun ke tahun, perhelatan perayaan Grebeg Suro semakin marak,” cetus Bupati Ponorogo, Maskur MM. Dia menyebut, untuk Kirab Pusaka Lintas Sejarah tahun ini melibatkan 60 kereta kuda dengan 100 kuda yang didatangkan dari Jogjakarta, Magetan, Madiun dan Ponorogo.
Sedangkan massa yang berpartisipasi, mencapai 500 orang terdiri dari Forpimda, SKPD, BUMN, serta 50 sekolah. Sementara, Kepala Disbudpar Ponorogo, Sapto Jatmiko menyatakan, menangnya grup reog Mandau asal Kalimantan membuktikan tim juri obyektif dan professional dalam melakukan penilaian. (jar/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News