KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, membuka secara resmi Lokakarya Topeng dan Story Telling Panji, Sabtu (22/10/2022). Kegiatan ini dilaksanakan mulai hari ini hingga besok, Minggu (23/10/2022).
"Untuk melestarikan topeng dan Story Telling Panji ini memang masih kurang. Sehingga dibutuhkan kerja sama yang baik antar-stakeholder, tidak hanya dari pemerintah saja namun semua pihak harus bergandeng tangan untuk membuat cerita ini ada," kata Abu.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
“Sebetulnya, kalau kita mau melestarikan budaya dan menjadikan budaya itu menjadi cerita dan warisan tak benda menjadi cerita yang bisa dijual ini harganya sangat mahal. Hal itu merupakan sebuah peluang yang bisa dikerjakan. Makanya, adik-adik ini bisa diasah kemampuannya mulai dari sekarang untuk membuat cerita yang ada di dalam pikirannya dan itu bisa dijual,” paparnya menambahkan.
Menurut dia, kebudayaan ini akan jauh lebih asik dan mudah diterima oleh anak-anak zaman sekarang apabila kebudayaan yang telah dimiliki bisa dikemas ulang dengan bagus, atau diceritakan kembali dengan model gaya zaman sekarang.
Abu berharap, kegiatan ini bisa menetaskan sesuatu hal yang berharga yang nantinya bisa dipakai oleh generasi penerus yang bisa diceritakan. Agenda tersebut diikuti puluhan siswa-siswi sekolah dasar dari Kota dan Kabupaten Kediri, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Nganjuk.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Ada tiga juri yang menilai, yakni dosen Universitas Nusantara PGRI Sigit Widiatmoko, Penggiat Seni dan Budaya Kota Kediri Ambarwati, dan Dyah Purnawati. Lokakarya Topeng dan Story Telling Panji juga dihadiri Ketua Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta, Dwi Ratna Nurhajarini.
Kemudian, Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Zahrie Ahmad; Praktisi Ida Sulistyawati; Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Kediri, Blitar, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Tulungagung, serta peserta Lokakarya. (uji/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News