
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - DPD LDII Kabupaten Kediri menggelar Musda atau Musyawarah Daerah yang ke-VII di Pondok Pesantren Nurul Hakim, Dusun Kaliawen Barat, Desa Ngino, Kecamatan Plemahan, Rabu (16/7/2025). Kegiatan dibuka dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa.
Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kontribusi LDII dalam pembangunan daerah, khususnya di bidang pendidikan, dakwah, dan pengembangan masyarakat.
"LDII adalah salah satu organisasi Islam terbesar yang aktif menanamkan nilai-nilai keagamaan dan memperkuat kerukunan antar umat beragama. Kami harap Musda ini menghasilkan kebijakan dan program kerja yang inovatif, konstruktif, dan relevan dengan dinamika zaman," paparnya.
Dewi juga menyoroti pencapaian Kabupaten Kediri di sektor pendidikan, seperti pendirian sekolah gratis SMA Darma Wanita Boarding School dan Sekolah Rakyat Menengah Atas, serta penurunan angka pernikahan usia dini hingga 27 persen dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur, K.H. Moch. Amrodji Konawi, menyebut kegiatan ini merupakan momen penting untuk mengevaluasi kinerja organisasi dan menetapkan kepengurusan baru LDII Kabupaten Kediri untuk lima tahun ke depan.
"Kami berharap kepengurusan yang terpilih nanti mampu menjalin komunikasi yang baik antar anggota, memperkuat dakwah Islam rahmatan lil ‘alamin, dan berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional," ucapnya.
Ia juga memuji Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri, Agus Sukisno, atas keberhasilannya membangun sinergi dengan pemerintah dan ormas-ormas lain, seperti MUI, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama.
"Semoga Musda ke-VII ini berlangsung aman, lancar, dan membawa keberkahan bagi kita semua,” tuturnya.
Sedangkan Pengasuh Ponpes Nurul Hakim, KH. Lukman Hakim, menekankan pentingnya 3 pilar dalam organisasi, yaitu pelayanan, perlindungan, dan pengembangan.
"Seorang pemimpin adalah pelayan umat. Fungsi organisasi harus mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujarnya.
Ia juga menginformasikan bahwa Ponpes Nurul Hakim telah menerima berbagai dukungan dari pemerintah, seperti rusun santri dari Kementerian PUPR, BLK Komunitas dari Kemnaker, PLTS dari Kementerian ESDM, dan bus sekolah dari Kementerian Perhubungan. (uji/mar)