Di Kediri, Gubernur Khofifah Sebut Sekolah Rakyat Cara Negara Menyalakan Harapan Masyarakat

Di Kediri, Gubernur Khofifah Sebut Sekolah Rakyat Cara Negara Menyalakan Harapan Masyarakat Gubernur Khofifah saat menyapa pelajar di Sekolah Rakyat.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meninjau langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat (SR) jenjang SMA di Balai Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (BPKASN), Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Rabu (16/7/2025). 

Agenda tersebut menjadi simbol kuat hadirnya negara dalam memberi harapan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Dari gedung pelatihan ASN menjadi tempat menyalakan harapan. Sekolah Rakyat ini adalah bentuk nyata bagaimana negara hadir untuk mereka yang selama ini mungkin tidak punya harapan,” kata Khofifah.

SR di eks BPKASN Kediri saat ini menampung 100 siswa, terdiri dari 40 laki-laki dan 60 perempuan, yang berasal dari keluarga tidak mampu, serta tercatat dalam Desil 1 dan Desil 2 Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Ini bukan soal 100 anak saja, tapi soal satu harapan besar, bahwa siapa pun, dari latar belakang apa pun, berhak memiliki masa depan. Kita sedang membangun jalan menuju masa depan itu bersama-sama,” ucap Khofifah.

Ia optimistis, pembelajaran di SR Kediri akan berlangsung inklusif dan representatif. Terdapat 4 ruang kelas ber-AC, asrama nyaman, perpustakaan, aula, sarana olahraga, dan pengawasan CCTV 24 jam.

“Kawan-kawan bisa menyaksikan kamarnya ber-AC, kamar mandinya mungkin lebih mewah dari rumah saya. Ventilasinya luar biasa, kantinnya pun setara sekolah internasional,” tuturnya.

Khofifah juga mengusulkan tambahan pelajaran bahasa Inggris tiga kali seminggu agar siswa fasih dalam enam bulan.

“Saya usul ke Pak Bupati agar anak-anak ini diberi tambahan pelajaran bahasa Inggris, misalnya hari Senin, Rabu, Jumat wajib berbahasa Inggris,” imbuhnya.

Kurikulum SR memadukan akademik dengan penguatan karakter, nasionalisme, literasi digital, dan kecakapan hidup. Pemerintah juga tengah menyiapkan pembangunan gedung permanen SR di Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, di atas lahan seluas 7–14 hektare yang ditargetkan rampung tahun 2026.

Program ini merupakan sinergi antara Kementerian Sosial RI, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Kediri. Penetapan peserta didik tercantum dalam SK Bupati Kediri dan diumumkan melalui surat resmi Kementerian Sosial RI.

“Saya optimis dari Sekolah Rakyat ini lahir generasi yang tak hanya cerdas, tapi juga tangguh dan memiliki karakter yang kuat. Mereka akan jadi agen perubahan yang membawa harapan baru, bukan hanya untuk keluarga mereka, tapi untuk Jawa Timur dan Indonesia,” urai Khofifah.

Sementara itu, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, turut mengapresiasi dukungan Gubernur Khofifah yang intensif memantau pelaksanaan program.

“Ibu Gubernur ini luar biasa, beliau mengabsen kami lewat grup, tidak hanya soal Sekolah Rakyat, tapi juga Koperasi Merah Putih. Bayangkan, baru tiga hari tapi sudah sembilan sampai sepuluh kunjungan Bu Gubernur ke Sekolah Rakyat. Ini bentuk komitmen luar biasa,” paparnya.

Wali murid pun menyampaikan rasa syukur atas kesempatan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak mereka, seperti Yeni Wijayanti (34), warga Desa Dawan Kidul, Kecamatan Papar.

“Alhamdulillah, senang dan bersyukur anak saya bisa sekolah di sini. Selama ini kami kesulitan biaya, tapi sekarang bisa sekolah dengan fasilitas lengkap dan tanpa biaya,” akunya.

Sedangkan warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kandat, Riyani Supatmi (38), juga mengungkapkan harapannya.

“Kami sangat bersyukur anak kami diterima di Sekolah Rakyat. Selain mendapatkan ilmu pengetahuan, anak saya juga dilatih kemandirian dan mendapat pengalaman pendidikan yang jauh lebih baik,” tuturnya.

Keduanya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Bupati Kediri dan Gubernur Jawa Timur.

“Terima kasih banyak atas bantuan dan perhatian kepada pendidikan anak-anak kami. Semoga Bapak Hanindhito dan Bu Khofifah diberikan kesehatan dan kesuksesan selalu, semoga beliau selalu menjadi pemimpin terbaik bagi Kediri dan Jawa Timur,” kata mereka. (dev/mar)