
JEMBER,BANGSAONLINE.com - Perwakilan komunitas penyandang disabilitas rungu dan wicara yang tergabung dalam Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gergatin) menyampaikan aspirasi mereka terkait keterbatasan akses terhadap layanan publik di Jember.
Mereka berharap Pemerintah Kabupaten Jember memberikan perhatian lebih agar pelayanan publik bisa diakses secara setara.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Jember Muhammad Fawait menyambut baik masukan dari komunitas Gergatin.
Ia menyebut, bahwa seluruh layanan kesehatan harus bersifat inklusif dan terbuka bagi semua kalangan, termasuk bagi masyarakat difabel.
“Prinsip kami jelas, tidak boleh ada diskriminasi. Saudara-saudara kita penyandang disabilitas juga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal,” ujar Bupati Fawait saat ditemui di RSD Kalisat, Selasa,(5/8/2025).
Ia menyatakan akan meneruskan aspirasi tersebut ke seluruh fasilitas layanan kesehatan yang berada di bawah kewenangan pemerintah daerah. Hal ini mencakup 3 rumah sakit daerah dan 50 puskesmas yang tersebar di Jember.
“Kami butuh masukan seperti ini. Ke depan, semua tenaga kesehatan di fasilitas kami akan dibekali pengetahuan dan pelatihan untuk menghadirkan pelayanan yang inklusif,” tegasnya.
Bupati Fawait menekankan bahwa seluruh fasilitas kesehatan harus ramah terhadap penyandang disabilitas.
Menurutnya, aksesibilitas menjadi kunci agar semua masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan secara adil.
“Saya sudah sampaikan agar semua faskes melayani dengan empati, terutama terhadap penyandang disabilitas yang memerlukan bantuan lebih dalam berkomunikasi,” tambahnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan saran melalui kanal Wadul Gus’e, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan layanan publik untuk kelompok difabel.
“Silakan sampaikan secara langsung atau lewat saluran yang tersedia, termasuk jika dibutuhkan penyediaan simbol komunikasi atau kehadiran juru bahasa isyarat (JBI),” jelasnya.
Dengan menyiapkan JBI di fasilitas kesehatan, lanjutnya, diharapkan para penyandang disabilitas rungu dan wicara dapat mengakses layanan secara mandiri dan nyaman.(nga/yud/van)