
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - P4TM atau Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura turut memeriahkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara yang unik dan penuh semangat, Minggu (17/8/2025).
Ratusan petani tembakau yang tergabung dalam P4TM menggelar upacara bendera sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan bangsa.
Usai upacara, acara dilanjutkan dengan pembukaan pembelian pertama tembakau musim ini, yang ditandai dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol keberkahan.
Kemeriahan semakin terasa saat 120 pikap bermuatan tembakau melakukan pawai keliling, menunjukkan semangat petani menyambut musim panen dan memperlihatkan hasil bumi Madura sebagai komoditas unggulan.
Ketua P4TM, Khairul Umam, menyampaikan bahwa ratusan kendaraan tersebut dilepas menuju Jembatan Suramadu sebagai simbol penghormatan terhadap petani, dan penegasan kontribusi besar mereka bagi perekonomian nasional.
“Konvoi itu saya lakukan untuk menghargai perjuangan para petani dan menyampaikan pesan bahwa petani tembakau berperan penting dalam perekonomian bangsa,” tuturnya.
Disebutkan olehnya, terdapat sekitar 10-15 juta jiwa petani di Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor tembakau. Untuk itu, P4TM bersama para ulama yang menaungi sekitar 350 pesantren di Madura berinisiatif melakukan pembelian hasil panen dengan sistem patungan.
“Ada yang ikut patungan Rp50 juta, ada yang Rp600 juta, bahkan lebih. Semua ini dilakukan agar hasil panen petani bisa terserap dengan baik,” ujarnya.
Khairul juga menyampaikan pesan dari KH Achmad Rofi’i Baidawi, Pengasuh Pesantren Al Hamidi Banyuanyar, yang menjadi landasan gerakan tersebut: agar harga tembakau petani bisa terus meningkat.
“Alhamdulillah setelah tiga tahun kami melakukan pembelian, kini petani banyak uang, bisa menyekolahkan anaknya, membangun rumah, dan menabung,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia berharap pemerintah hadir memberikan perhatian serius terhadap nasib petani tembakau. Menurutnya, konvoi yang digagas bukan sekadar seremonial, melainkan pesan agar petani tidak lagi dipandang sebelah mata.
“Kami berharap bersama para ulama, berharap pemerintah untuk hadir. Sebenarnya konvoi ini bertujuan untuk memberitahu, petani tembakau ini jangan dipandang sebelah mata,” ucapnya.
Khairul juga menyatakan keterbukaannya kepada pihak mana pun yang ingin berinvestasi untuk membeli tembakau langsung dari petani. (dim/mar)