Bukan Pungli, Komite SMPN 3 Tuban Tegaskan Sumbangan Rp1,5 Juta Bersifat Sukarela

Bukan Pungli, Komite SMPN 3 Tuban Tegaskan Sumbangan Rp1,5 Juta Bersifat Sukarela Komite SMPN 3 Tuban saat menggelar konferensi pers terkait sumbangan yang bersifat sukarela senilai Rp1,5 juta.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Komite SMPN 3 Tuban menegaskan bahwa sumbangan sebesar Rp1,5 juta per siswa yang diminta untuk mendukung pengembangan mutu pendidikan di sekolah bersifat sukarela dan tidak wajib. 

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Komite SMPN 3 Tuban, Mohammad Naf’an, menyusul adanya tuduhan pungutan liar (pungli) yang dilayangkan melalui surat kepada Dinas Pendidikan dan aparat penegak hukum.

Dalam surat itu, pengirim menggunakan nama Dernie Hertog Maindoka yang beralamat di Kelurahan Perbon. Namun, setelah ditelusuri, pihak sekolah tidak menemukan nama dimaksud sebagai wali murid SMPN 3 Tuban.

“Dalam rapat penyampaian program sekolah pada 6 Agustus 2025, sudah kami sampaikan bahwa sumbangan orang tua melalui komite bersifat sukarela,” kata Ketua Komite SMPN 3 Tuban saat konferensi pers, Selasa (19/8/2025).

Ia menambahkan, nominal Rp1,5 juta per tahun hanyalah estimasi kebutuhan dana untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran. 

Disebutkan olehnya, orang tua bebas menyumbang lebih atau kurang dari angka tersebut, sesuai kemampuan masing-masing. Bahkan, siswa afirmasi dan yatim piatu dibebaskan dari sumbangan.

Sumbangan ini juga telah diatur sesuai dengan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Dalam rapat, pihaknya juga memaparkan berbagai prestasi dan program unggulan sekolah, serta mengajak orang tua untuk berpartisipasi dalam rangka memberikan dukungan.

Kepala UPT SMPN 3 Tuban, Anik Winarni, menjelaskan bahwa sekolah menerapkan 12 standar pendidikan, termasuk 4 pengembangan standar yang tidak dapat dibiayai oleh dana BOS. Oleh karena itu, komite mengajukan proposal kepada sekolah untuk menghimpun dana dari orang tua secara sukarela.

“Belajar di SMPN 3 Tuban tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pengembangan karakter, lingkungan hidup, kewirausahaan, dan kegiatan kesiswaan,” ucapnya.

Beberapa orang tua siswa turut memberikan dukungan terhadap program ini. Awe Andono, wali murid kelas 9E, menyebut bahwa sumbangan itu sangat terjangkau dan tidak ada unsur paksaan. 

Hal senada disampaikan Priyo Siswanto, wali murid kelas 9B, yang berharap orang tua dapat terus mendukung program sekolah. (coi/mar)