Pengusaha Nasional Asal Situbondo Ungkap Potensi Besar Dolomit di Gresik

Pengusaha Nasional Asal Situbondo Ungkap Potensi Besar Dolomit di Gresik HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, pengusaha nasional asal Situbondo. Foto: Ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengusaha nasional asal Situbondo, HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, adalah sosok cerdas dan visioner. Terbukti, ia mampu menguak potensi besar dolomit di Kabupaten Gresik.

Potensi dolomit di Gresik ia dapati saat survei lokasi di tiga konsesi tambang miliknya. Di sana ia mendapati fakta menarik, bahwa potensi dolomitnya dahsyat. Kedalaman dolomitnya sekitar 50 meter.

Selain itu, terlihat dari beberapa lokasi yang sudah puluhan tahun ditambang dan kedalamannya sekitar 50 meter, ternyata potensi dolomitnya diprediksi ratusan juta ton.

"Saya jadi teringat dua kelompok pengusaha batubara sahabat saya di Kalsel yang sekarang jadi konglomerat. Ia berangkat dari kedalaman kandungan batubara sekitar 40 meter. Padahal batubaranya kalori rendah. Mereka jadi kaya raya, malah belum lama ada yang dapat anugerah dari istana," kata pria yang akrab disapa Gus Lilur itu," Rabu (27/8/2025).

Keuntungan batubara mereka hanya di kisaran 50 ribu - 100 ribu per ton, tp penjualannya puluhan juta ton dalam setahun. Sementara margin dolomitnya lebih dahsyat.

Gus Lilur mengungkapkan, harga dolomit mess 100 adalah Rp600 ribu. Sementara biaya produksinya hanya maksimal Rp250 ribu.

"Marginnya Rp350 ribu per ton, jauh dari margin batubara GAR 3800 milik sahabat saya para konglomerat batubara," ujar Gus Lilur.

Menurutnya, seandainya membangun pabrik besar dengan produksi 1 juta ton per bulan, maka bisa mengantongi penjualan Rp600 miliar per bulan.

"Tentu lebih dahsyat dari Batubara Asri Mining di Kalsel milik Sahabat Saya Bambang Setiawan, Rudy Hartanto, dan Almarhum Henry Sutio," katanya.

"Di lapangan tambang, saya berjanji akan fokus mengelola dolomit setelah saya selesaikan urusan suplai benih bening lobster ke Vietnam," pungkas CEO Balad Grup itu. (mdr/rev)