
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Peran media dan pemuda di era digital menjadi salah satu perhatian DPRD Jawa Timur.
Untuk mengupas topik tersebut, Komisi C DPRD Jawa Timur menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo menggelar sosialisasi bertajuk "Optimalisasi Media dan Pemuda di Era Digital untuk Mewujudkan Jawa Timur Gerbang Indonesia Emas".
Sosialiasi yang dihadiri anggota PWI Sidoarjo dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sidoarjo itu digelar di Hotel Aston Sidoarjo, Jumat (16/9/2025) malam.
Acara ini menghadirkan Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur, Adam Rusydi, sebagai narasumber. Diskusi mengerucut pada pentingnya peran media di tengah derasnya arus informasi digital, sekaligus tantangan generasi muda dalam menghadapi gempuran berita bohong atau hoaks.
Adam Rusydi menjelaskan media memiliki peran vital dalam membentuk opini publik. Ia mengungkapkan, derasnya arus informasi di media sosial tidak jarang dimanfaatkan pihak tertentu dengan menyebarkan narasi provokatif.
"Kejadian kemarin (demo Agustus, red) menjadi evaluasi bersama. Dalam siaran langsung di media sosial banyak kata provokatif yang bisa memicu keresahan. Karena itu, media harus hadir dengan informasi yang benar dan bermanfaat," ujar politikus Partai Golkar ini.
Ia juga menegaskan, peran media di era digitalisasi menjadi sangat penting, termasuk di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
"Ramai sepinya Kabupaten Sidoarjo ini opo jare arek-arek media. Betul apa tidak? Masyarakat itu akan tahu segala bentuk informasi yang ada di Kabupaten Sidoarjo ini juga dari media," ungkap alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Meski demikian, kata Adam, terkadang masih ada berita yang disajikan tidak sesuai. Misalnya, ada berita yang antara judul dan isi berita itu berbeda.
"Di sini kami meyakini bahwa PWI sebagai sebuah organisasi profesi wartawan yang beritegritas menjaga marwahnya, bisa mengambil peran dalam hal tersebut," harap Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo ini.
Ia juga berpesan kepada para pemuda agar tetap menjunjung hukum dan etika. "Sahabat Ansor dan organisasi kepemudaan lain harus membina pemuda pada jalan kebenaran. Jangan sampai mengakali hukum. Kolaborasi media dan pemuda penting untuk kemajuan bangsa," tutur Rusydi.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, Choirul Mu’minin, menyoroti peran pemuda dalam menyongsong bonus demografi 2045.
Ia menilai, tanpa aktualisasi diri, pemuda akan mudah terpinggirkan oleh derasnya perkembangan zaman.
"Pemuda Sidoarjo harus berdaya dan menjadi arus utama pembangunan. Sayangnya, perhatian pemerintah daerah masih setengah-setengah, misalnya soal fasilitas youth center," ungkapnya.
Choirul juga menekankan bahwa Kabupaten Sidoarjo memiliki potensi besar dengan letak strategisnya yang dekat bandara dan terminal.
"Sidoarjo menarik, pemudanya kreatif, tetapi angka pengangguran masih tinggi. Potensi ini harus dikelola untuk mendorong kemajuan daerah," pungkasnya. (sta/rev)